Kru Abal- Abal, KM. Bukit Raya?

Natuna-(harianmetropolitan.co.id). Kandasnya Kapal Motor (KM) Bukit Raya, di atas karang Neneh, perairan Pulau Sedanau, Jumat siang, 18 Mei 2018 lalu, menyita perhatian publik. Wasangka negatif, penyebab kapal bernavigasi cangih itu kandas, marak di bicarakan. Belum lagi,  dari 238 penumpang, sebagian  di evakuasi tanpa memakai life jaket (rompi pelampung).

Tentu, peristiwa memalukan ini melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2015, tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut serta Peraturan Nomor 20 Tahun 2015, tentang Standar Keselamatan Pelayaran.

Sebutan kru  “abal- abal” yang di nahkodai Kapten Noviansyah, patut di sematkan. Pasalnya, sang kapten tidak mengikuti standar pelayaran sesuai amanat undang- undang. Ironis bukan ?. Namun, Direktur Armada PT. PELNI, Muhamad Tukul Harsono, sinis ketika tindakan kru kapal KM. Bukit Raya disebut tidak kompeten. Ia bersikukuh, penyebabnya human eror. “Kapal kandas karna human eror,”ucap mantan mualim kapal perintis di era tahun 90-an itu, saat melakukan konprensi Pers, di RM. Gerai, bersama pemerintah daerah, Jumat sore, 25 Mei 2018 lalu.

Pernyatan Tukul di anggap sejumlah kalangan sebagai dalih “pembelaan”. Jika di tela`ah, KM. Bukit Raya sudah puluhan tahun melewati jalur pelayaran tersebut.

Terus di cerca sejumlah pertanyaan, akhirnya Tukul mengakui kesalahan kru kapal KM. Bukit Raya, merupakan kelalaian. Iapun meminta maaf terhadap pemerintah daerah Natuna, khususnya masyarakat. Bahkan, Ia bercerita, peristiwa ini bakal masuk ke sidang mahkama PT. PELNI. Sanksinya beragam, bisa pemberian surat peringatan, dan bisa berujung pemecatan.

Konprensi pers kala itu di dampingi Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, dan Kepala Dinas Perhubungan, Iskandar Dj. Negti pun berharap, kejadian ini tidak terulang lagi, dan meminta agar PT. PELNI menyiapkan pengganti KM. Bukit Raya. Hal inipun di amini, Muhamad Tukul Harsono. Ia menyebutkan, menunggu  KM. Bukit Raya selesai naik dock ship ( pengedokan kapal) sekitar tanggal 4 Juni,  KM Lawit, dan 3 buah kapal perintis jenis Sanus (Sabuk Nusantara) 30, Sanus 39 dan Sanus 62, akan membantu transportasi di wilayah Natuna. >>Redaksi

 

Baca Juga :   Dana BOP PAUD, Mengalir ke Oknum Disdik Natuna?

 

Telah dibaca 1681 kali

Bagikan
  • 12
    Shares

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan