Pemkab Lingga Launching Kegiatan Pagi Mengaji di Dabo Singkep

harianmetropolitan.co.id, Lingga – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melaunching kegiatan pagi mengaji di Dabo Singkep, yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka Dabo Singkep, Jumat, 26 Juli 2019.

Wakil Bupati (Wabup) Lingga, Muhammad Nizar, menyebut, bahwa terselenggaranya kegiatan ini adalah bentuk keprihatinan pemkab Lingga yang mendapati masih ada siswa-siswi yang belum bisa membaca Al-Qur’an, yang bahkan terjadi ditingkat SMA.

Hal itu diketahui Nizar saat pelaksanaan kegiatan safari Ramadhan yang baru saja berlalu.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut, Nizar menggagas kegiatan pagi mengaji selama 15 menit yang sekaligus diharapkan bisa menciptakan suasana yang nyaman dan tentram sebelum memulai aktivitas belajar mengajar.

Sebelumnya, menurut informasi yang disampaikan oleh Kadis Pendidikan,  Junaidi Adjam, bahwa kegiatan ini ternyata sudah pernah dijalankan dibeberapa sekolah sebelum launcing yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Namun, hanya beberapa sekolah saja yang menerapkan hal tersebut.

Dengan telah dicanangkannya secara resmi kegiatan pagi mengaji tersebut, maka aktifitas pagi mengaji ini menjadi hal yang wajid dilaksanakan di setiap sekolah sebelum memulai pelajaran.

Ia menambahkan bahwa dilaksanakannya kegiatan ini juga dikuatkan dengan sedikitnya jumlah jam pelajaran agama yang sangat sedikit, yakni hanya 2 jam pelajaran.

Maka untuk mewujudkan visi kabupaten Lingga yang ingin menjadikan Lingga sebagai pusat sumber daya kelautan, dan mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, agamasi dan berbudaya, maka sudah selayaknya kegiatan ini digalakkan oleh Pemkab Lingga.

Terlebih lagi dengan adanya julukan Bunda Tanah Melayu yang diemban oleh Kabupaten Lingga, maka ada stigma yang melekat kepada Melayu tersebut, yakni identik dengan agama Islam. Hal inilah yang menjadi perhatian Pemkab Lingga untuk menyelenggarakan kegiatan positif tersebut.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini kedepannya tidak ada lagi siswa-siswi Kabupaten Lingga yang beragama Islam yang tidak bisa mengaji. Selain itu, dengan kegiatan ini, beliau juga berharap bisa menekan dan mengurangi angka kenakalan remaja dan anak-anak yang belakangan marak terpengaruh oleh kemajuan teknologi.

Baca Juga :   Pjs Gubernur Kepri Kagum Dengan Pulau Penyengat

Tidak ada paksaan bagi siswa-siswi non muslim untuk mengikuti kegiatan tersebut, dan beliau pun sudah berpesan kepada guru-guru serta pihak sekolah, sekiranya ada siswa non muslim yang ingin berada diluar ruangan saat kegiatan pagi mengaji itu berlangsung, untuk dipersilahkan; dan masuk kembali saat kegiatan belajar mengajar akan dimulai.

Namun bagi siswi yang sedang dalam siklus haid, haruslah tetap di dalam ruangan, untuk menyimak dan mendengarkan, agar tetap mendapatkan manfaatnya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Danlanal, Danramil, perwakilan dari Polres dan Polsek Singkep, Staf Ahli Bupati, Abu Hasyim yang juga pendiri Ponpes Baitul Qur’an beserta staf pengajar, dan Perwakilan Pengadilan Agama.

Hadir juga Ketua LAM, Ketua MUI, Kadis Pendidikan, para Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas pendidikan, serta para siswa dan siswi mulai dari TK hingga Sekolah Menengah Atas yang ada di Singkep dan sekitarnya.

Penulis: SR

Telah dibaca 466 kali

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan