Bongkar Muat Sembarangan, Kepala KSOP Kelas I Karimun, Makan Gaji Buta?

harianmetropolitan.co.id, Karimun– Lengkapnya fasilitas pelabuhan bongkar muat barang di Kabupaten Karimun, tampaknya kurang diminati beberapa oknum pengusaha nakal.

Hal ini diketahui saat media ini melakukan kros cek lapangan, di pelabuhan ikan milik pengusaha kaya raya, bernama Titi, Rabu 28 Agustus 2019.

Pelabuhan ikan yang seharusnya melakukan bongkar muat ikan, nyatanya disalahgunakan menjadi bongkar muat barang sembako. Parahnya, bongkar muat barang tersebut dilakukan dijalan umum, sehingga mengganggu pengguna jalan.

Anehnya, pihak KSOP Kelas I Kabupaten Karimun, yang diberi tugas mengawasi, berdasarkan undang-undang pelayaran pasal 207-223, tidak menjalankan fungsinya, sebagaimana mestinya. Alhasil, pegusaha kaya raya tersebut, seenak perut, menjalankan aksinya, tanpa memikirkan, bahwa aktifitas “terlarangnya” merugikan pemerintah daerah karna sektor PAD, sudah bisa dipastikan, “bocor” dan para buruh angkut, kekurangan job (pekerjaan).

Bongkar muat barang tidak pada tempatnya, tentu menimbulkan spekulasi, ada ketidakberesan. Pasalnya, sesuai aturan undang-undang, Syabandar memiliki kewajiban memeriksa manifes barang, guna memastikan, apakah ada barang berbahaya/ ilegal atau tidak.

Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Kabupaten Karimun, Junaidi, saat hendak dikonfirmasi terkait hal tersebut, tidak berada di kantor. Seperti biasa, para bawahannya selalu beralasan, sang pimpinan sedang dinas luar.

Masyarakat berharap, Kepala KSOP Kelas I Kabupaten Karimun dapat bekerja dengan serius menangani persoalan ini, sehingga tidak terkesan makan gaji buta, karna permasalahnnya ada di depan mata.

Publik pun meminta agar pihak KSOP Kelas I Kabupaten Karimun dapat melakukan teguran pada pemilik pelabuhan karna aktifitas bongkar muat barang tersebut sudah mengganggu warga.

Laporan: N. Lubis.

 

Telah dibaca 620 kali

Bagikan
Baca Juga :   Guberur Kepri Terima Dua Penghargaan Bergengsi Tingkat Nasional

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan