
Natuna- (harianmetropolitan.co.id) – Raut wajah M. Idris berbinar-binar, kala Petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Natuna, menyelamatkan gubuk tempat tinggalnya dari kobaran api, Kamis 21 Maret 2019 lalu.
Waktu itu, kepulan asap pekat mengelilingi gubuknya, sehingga membuat anak dan istrinya panik. Berkat informasi dari Kepala Desa Binjai, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Natuna bergerak cepat. Untungnya, nyawa keluarga ini, berhasil diselamatkan.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Natuna, Syawal Saleh, ketika di konfirmasi di ruang kerjanya, Jumat 22 Maret 2019.
“Benar, ada gubuk beratap rumbia hampir terbakar. Begitu ada informasi, anggota langsung turun. Alhamdullilah, gubuk bapak itu selamat,” papar syawal.
Awalnya, petugas kewalahan masuk menuju gubuk M. Idris, lantaran lokasinya berada 700 meter dari jalan utama. “Asap tebal, jadi harus di padamkan dulu sampai tiga kali, begitu sampai di lokasi, lidah api sudah menyala di atap rumbiah gubuk M. Idris,” jelasnya.

Iapun heran, masih ada masyarakat hidup di tengah hutan dengan gubuk reot sebagai tempat tinggal sehari-hari. Hal ini mengingatkan dia tentang kesejahteraan masyarakat yang perlu diperhatikan lagi.
Syawal menghimbau, agar masyarakat tidak membakar lahan sembarangan, apalagi saat ini musim kemarau, karena efeknya bisa merugikan orang lain. (*Rian)
