
harianmetropolitan.co.id, Natuna – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) melakukan pelepasan bioreeftek di dua desa yang ada di Kecamatan Pulau Tiga Barat yakni, Desa Pulau Tiga dan Desa Tanjung Kumbik Utara, 23 Juli 2019.
Hal ini dikatakan oleh Camat Pulau Tiga Barat, Tabrani melalui pesan singkat WhatApps, Rabu 14 Agustus 2019.
Tabrani menjelaskan, pelepasan bioreeftek dilakukan di Desa Pulau Tiga pada tanggal 23 Juli 2019, sedangkan Desa Tanjung Kumbik Utara dilakukan pada tanggal 24 Juli 2019. Dalam proses pelepasan bioreeftek, para mahasiswa UGM sebelumnya telah melakukan survei untuk menentukan lokasi pelepasan bioreeftek dengan menyelam ke bawah laut hingga kedalaman 15 meter.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan pelepasan bioreeftek ini, ekosistem bawah laut di Kecamatan Pulau Tiga Barat khususnya Desa Pulau Tiga dan Desa Tanjung Kumbik Utara tetap terjaga,” katanya.
Sementara itu Ketua Tim KKN-PPM, Ignasius Gracia Putra Dharu Wicaksono mengatakan, Bioreeftek sendiri merupakan terumbu karang buatan yang dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana. Bahan-bahan yang digunakan dalam bioreeftek tersebut berupa batok kelapa yang dilapisi dengan semen dan ditusuk dengan tongkat kayu. Untuk penyangga batok kelapa bioreeftek dapat menggunakan papan kayu yang dilapisi dengan semen.
Setelah bioreeftek ditanamkan di bawah laut, larva terumbu karang akan menghinggapi batok kelapa dan tumbuh di sana. Terumbu karang yang tumbuh di bioreeftek akan menjadi rumah bagi ikan dan para biota laut lainnya. Hal ini tentu akan memudahkan para nelayan dalam mencari ikan.
“Bioreeftek ini akan menjadi rumah bagi ikan dan biota laut lainnya, dan kegiatan ini dapat menjaga ekosistem laut di Desa Pulau Tiga dan Desa Tanjung Kumbik Utara,” imbuhnya melalui pesan singkat.
laporan : SL