
harianmetropolitan.co.id, Jambi– Gubernur Jambi, Fachrori Umar, memimpin rapat penanganan Karhutla di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis 19 September 2019.
Ia rapat bersama sejumlah petinggi daerah untuk berkomitmen dalam Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Gubernur Jambi H. Fachrori Umar memaparkan data terkini status udara di sebagian besar wilayah Provinsi Jambi sudah masuk kondisi tidak sehat bahkan berbahaya dan sudah mengganggu kelancaran aktivitas sosial ekonomi masyarakat jika tidak diambil langkah serius.
“Jangan sampai bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap ini sama dengan kejadian tahun 2015,” ungkap Fachrori.
Rapat serta penandatanganan komitmen penanganan kebakaran hutan dan lahan menjadi penegasan untuk dilaksanakan secara maksimal agar kabut asap tidak menjadi bencana bagi masyarakat. “Mari kita bersama-sama mencari solusi terbaik efektif dan efisien untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap ini, dan tentunya saya harapkan komitmen dan keseriusan semua pihak untuk berkontribusi sesuai kewenangan dan tugasnya, Saya yakin jika kita bisa bersinergi persoalan ini dapat segera teratasi,” harap Fachrori.
Gubernur Jambi mengakui sudah melakukan upaya pencegahan dan antisipasi terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan dengan menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi dari Tanggal 23 Juli 2019 sampai dengan 20 Oktober 2019 yang juga diikuti dengan beberapa kegiatan pencegahan dan pengamanan kebakaran hutan dan lahan, bahkan beberapa waktu yang lalu salah seorang Manggala Agni telah gugur dalam menjalankan tugas. “Kondisi cuaca yang belum menunjukkan perubahan, ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan masih akan selalu tinggi dan kita harus terus meningkatkan kewaspadaan, mengantisipasi sekaligus melokalisir agar kebakaran hutan dan lahan tidak semakin meluas,” ujar Fachrori.
Laporan: Novalino