
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sangat perduli dengan pendidikan di wilayahnya. Hal itu dapat dilihat atas diadakannya Hibah pengadaan Paket Sarana Belajar Siswa-Siswi SMA dan SMK se- Kepri pada Tahun Anggaran 2018.
Namun, dibalik pengadaan hibah berpagu Rp 1.922.793.000 yang di menangkan oleh PT. ASM dengan harga penawaran Rp 1.879.338.560 diduga fiktif.
Sebab, sampai saat ini (2019) tak satupun siswa menerima paket hibah yang jumlahnya sampai lima ribuan lebih itu.
Menurut sumber harianmetropolitan.co.id yang dapat dipercaya, saat turun kebeberapa sekolah, bantuan hibah yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri pada tahun anggaran 2018 tidak ada diterima pihak sekolah, tapi kalau paket tahun 2017 ada diterima.
“Sekolah hanya menerima bantuan tahun anggaran 2017 pada bulan Oktober dan Desember 2018 lalu. Sedangkan bantuan tahun 2018 silam tidak ada,” ucapnya, Jumat 4 Oktober 2019.
Ia melanjutkan, bantuan tahun 2017 itu diberikan untuk siswa-siswi berprestasi dan kurang mampu.
“Ada sembilan item barang yang diterima pihak sekolah. Masing-masing sekolah menerima 72 barang untuk 72 siswa berprestasi dan kurang mampu” jelasnya.
Kabar miring itu pun langsung dibantah Atmadinata selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pengadaan. Atmadinata mengatakan, bantuan tahun 2018 sudah disalurkan ke seluruh sekolah SMA dan SMK se-Kepri.
“Kami telah menyalurkan keseluruh sekolah, jadi tak mungkinlah tak ada. Bantuan itu kami prioritaskan untuk siswa-siswi kurang mampu. Satu sekolah menerima sekitar 35 atau 40 paket. Sekali lagi saya katakan bantuan itu sudah disalurkan,” kata Atmadinata, di Morning Bakery, Bundaran Simpang Dompak Km 8, Selasa 17 September 2019, sore.
Atmadinata yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, berjanji akan meminta kepada stafnya di kantor lamanya (Disdik Kepri) untuk mengecek berita acara serah terima (BAST) barang nya yang ditandatangani pihak sekolah.
“Nanti saya suruh staf saya untuk mengecek arsipnya di kantor,” janji tegasnya.
Sementara itu, pihak Biro Hukum Provinsi Kepri yang ditemui harianmetropolitan.co.id mengatakan, Surat Keputusan hibah terkait paket tersebut tidak ada mereka terima.
“Tahun 2018 tidak ada masuk surat keputusan hibah dari Disdik Kepri ke Biro Hukum. Yang ada hanya tahun 2017,” kata salah satu staf biro hukum sambil mengecek arsip hibah itu di komputernya, Selasa 8 Oktober 2019.
Jika benar yang dikatakan Atmadinata barang itu telah disalurkan ke seluruh sekolah, kenapa pihak sekolah mengatakan barang tersebut tidak mereka terima. Begitu juga terkait SK Hibah yang tidak ditemukan di kantor Biro Hukum Provinsi Kepri.
Untuk diketahui, paket Hibah Pengadaan Sarana Belajar Siswa Siswi SMA SMK se- Kepri yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri tahun anggaran 2018 ada sembilan item barang berupa, buku tulis desain khusus, pensil ujian nasional 2b for komputer, ballpoint tinta kering, penghapus pensil, penggaris segitiga nomor 8, busur, penggaris un, jangka, dan tas sekolah berlogo Provinsi Kepri. (Doni Sianipar)