
harianmetropolitan.co.id, Jambi– Presiden UIN (Universitas Islam Negri) Rahmat Sidik, dari Fakultas Tarbiyah Keguruan Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin Jambi sangat menyayangkan adanya oknum BNNP Jambi Bripda RD, tersandung masalah narkoba.
Hal tersebut dikatakan Rahmat di Kampus UIN Jambi-Muaro Bulian KM 16 Simpang Sungai Duren, Kabupaten Muarojambi, Senin 16 Desember 2019. “Sangat memalukan institusi dan pimpinan BNNP Jambi, karena ada oknum petugas tersandung kasus narkoba,” katanya.
Atas kejadian memalukan itu, ia meminta agar pimpinan BNNP Jambi dapat memonitor kinerja dan perilaku anak buahnya, sehingga kejadian memalukan ini tidak terulang lagi. “Harus diresulfe ulang anggotanya,” ucapnya.
Ia berpesan, agar Kepala BNNP Jambi serius menangani masalah narkoba. “Kalau tidak sanggup, lebih baik mundur,” ucapnya.
Selain itu, ia turut menyayangkan sikap Dirnarkoba Polda Jambi Kombespol. Eka Wahyudianta, karna terkesan menutup-nutupi kejadian penangkapan oknum BNNP Jambi. ” Kapolda harus tindak tegas oknum polisi yang salah,” jelasnya.
Sementara itu, Dirnarkoba Polda Jambi, Kombespol. Eka Wahyudianta, saat ditemui wartawan sedang tidak berada di kantor, Selasa 17 Desember 2019.
Dikonfirmasi via whatsApp, terkait pemeriksaan Bripda RD, dirinya hemat komentar. “Masih tahap satu,” tulisnya. Namun, pertanyaan wartawan soal asal usul narkoba yang kabarnya merupakan hasil sitaan BNNP Jambi, tidak dijawab oleh perwira melati tiga itu.
Sedangkan perkembangan kasus pemasok narkoba jenis sabu kedalam LP Kota Jambi, juga nihil komentar. Begitu pula dengan Kombes Pol. Kuswahyudi selaku Kabid Humas Polda Jambi yang dikonfirmasi seputaran kepemilikan narkoba Bripda RD, apa benar barang sitaan BNNP Jambi, mengaku tidak tau. (*Novalino)