
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Saudi, terdakwa kasus pemerkosaan disertai pengancaman terhadap mantan istri sirinya hanya bisa pasrah setelah divonis lima tahun penjara oleh majelis hakim.
“Terima Yang Mulia,” ujar terdakwa Saudi kepada majelis hakim dalam sidang yang digelar di Pengadian Negeri (PN) Tanjungpinang, Rabu (15/1) saat dimintai tanggapannya terhadap putusan tersebut.
Dalam amar putusan hakim yang dipimpin Ramauli Hotnaria Purba ini menyatakan, jika terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melanggar ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal 285 KUHP.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mona Amelia yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman selama enam tahun penjara.
Atas putusan tersebut terdakwa menerimanya, sedangkan JPU juga menyatakan hal yang sama yakni menerima putusan tersebut.
Sekedar diketahui, kasus ini sendiri terjadi berawal saat korban (mantan istri terdakwa) sedang duduk bersama temannya di Taman Lapangan Pamedan yang berada di Jalan A Yani Tanjungpinang pada sekitar awal Agustus 2019 lalu.
Saat korban tengah duduk, tiba-tiba terdakwa Saudi datang mendekati korban dan langsung menarik korban secara paksa naik ke sepeda motor yang dikendarai terdakwa.
Setelah itu, terdakwa membawa korban ke tempat kos terdakwa. Tiba di rumah kos tersebut, terdakwa kemudian diduga melakukan pemerkosaan disertai pengancaman pada korban yang merupakan mantan istri siri terdakwa. (Rindu Sianipar)