Rapor Merah 1 Tahun Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto?

harianmetropolitan.co.id, Kampar – Belasan mahasiswa dari organisa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) gelar aksi demo di depan Kantor Bupati Kampar. Dan memberikan Rapor Merah 1 Tahun Kepemimpinan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Rabu, 12 Februari 2020.

Korlap Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kabupaten Kampar Ikhwansyah, menyebut, bahwa aksi damai ini untuk mengevaluasi dan menuntut janji politik rezim penguasa Kabupaten Kampar.

“Hari ini, 12 Februari 2019 Catur Sugen Susanto resmi dilantik menjadi Bupati Kampar menggantikan Almarhum Aziz Zainal untuk melanjutkan masa pemerintahan mereka dan melanjutkan visi misi dan janji – janji kompanye yang harus direalisasikan kepada masyarakat Kampar,” ujarnya.

Namun setelah berjalannya roda pemerintahan ini janji politik tersebut hanya tinggal janji belaka dan penguasa tampak tidak serius dalam merealisasikan hal tersebut.

Dia mengatakan, aksi tersebut, berdasarkan hasil kajian yang telah mereka lakukan bersama. Mereka menyimpulkan bahwa beberapa poin tidak sesuai dengan visi misi Catur Sugeng Susanto pada saat berkompanye dulu.

Sambung dia, gagalnya tercapai visi, misi dan janji politik Bupati Kampar agar tercapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat kampar dengan program 3i. Bupati Kampar tidak peduli dan memperhatikan pendidikan serta menganggarkan bantuan pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Juga :  Kunker ke Kecamatan Moro, Gubernur Ansar Serahkan Bantuan Senilai Rp10,64 M

” Pemerintah Kabupaten Kampar sendiri mengakui tidak menganggarkan beasiswa untuk mahasiswa S1, padahal hal ini sudah disampaikan dalam janji kompanye Catur Sugeng Susanto. Dalam UU nomor 20 Tahun 2003 Pasal 12 menyatakan bahwa setiap pesrta didik  berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi dan bagi orang tuanya kurang mampu,” katanya.

Dia juga meminta Bupati Kampar mengevaluasi dan memecat Kepala Dinas  yang tidak maksimal menjalankan tugas dan fungsinya dengan menempatkan orang yang berkompentan dibidangnya.

Ikhwansyah juga menilai pembangunan di Kabupaten Kampar tidak merata, karna menurut dia kondisi jalan yang buruk yang mengakibatkan kecelakaan bahkan kematian.

” Kami nilai Bupati Kampar lemah dalam pemberantasan korupsi di Kampar dan juga gagal dalam menjalankan peran kepala daerah untuk menuntaskan polemik Wakil Bupati, sehingga Bupati Kampar sampai saat ini masih jomblo,” pungkasnya.(Amri)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan