harianmetropolitan.co.id, KEPRI- salah satu tahapan Pembangunan Bandara Internasional Natuna akan dimulai tahun depan. Sebagai tahap awal, Pemerintah Provinsi Kepri akan melaksanakan Visibility Study (VS) rencana pembangunan bandara tersebut.
Anggota Komis III Bidang Infrastruktur DPRD Kepri, Hadi Candra mengatakan, melalu APBD tahun 2020 Pemprov Kepri sudah menganggarkan kegaiatan VS Bandara Internasional Natuna senilai Rp. 900 juta. Kegiatan ini akan dilakukan sebagai salah satu tahapan terhadap rencana pembangunan tersebut.
“Pembangunab bandara Internasional Natuna sudah dimulai pada tahap rencana, kami kemarin bersama Pemerintah Provinsi berhasil memasukkan angggaran untuk VS – nya. Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui APBD Murni Provinsi tahun depan,” kata Candra di Jalan Yos Sudarso, Ranai, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, untuk pembangunan Bandara Internasional di sebuah daerah merupakan bagian dari tugas Pemerintah Provinsi setempat. Sehingga Pemprov Kepri memiliki andil besar dalam pembangunan infrastruktur semacam itu.
“Dan syukurnya provinsi sudah memulai tugas-tugas itu yang diawali dengan pembuatan VS tersebut, kemudian pada tahun berikutnya disusul dengan DED dan Amdal,” jelasnya.
Sementara untuk penyediaan lahan merupakan tugas daerah kabupaten sesuai dengan hasil visibility study yang sudah dibuat oleh provinsi.
“Kalau lahan nanti tugasnya kabupaten. Petunjuk dasar penentuan lahannya nanti ya VS itu, makanya tahun depan VS itu harus selesai, biar pemerintah kabupaten segera dapat memproses penyediaan lahannya,” tandasnya.
Terkait semangat pembangunan bandara berkelas internasional itu, Candra mengaku apresiatif sekali dengan Pemerntah Kabupaten Natuna karena gairah menyambut rencana pembangunan tersebut telah ditonjolkan ke permukanaan.
“Maka kami senang sekali kemarin dengan pak Bupati berbicara pembangunan Bandara Internasional Natuna. Berarti semangat daerah cukup tinggi untuk mewujudkan bandara itu. Kami apresiasi sekali dengan hal itu,” ungkapnya.
Menurut Candra, keberadaan Bandara Internasional Natuna itu bukan hanya keinginan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Natuna serta Pemprov Kepri semata, tapi juga keingan dari Preaiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga.
Dikatakannya, keberadaan bandara itu dinginkan oleh pemerintah pusat untuk mendukung program pengembangan sektor perikanan Natuna.
“Awalnya Pak Presiden maunya Natuna ini jadi salah satu pusat perikanan nasional dan internasional, sehingga orang asing kalau perlu ikan mereka bisa datang sendiri membeli ikan ke Selat Lampa, tapi kan pembelinya gak mungkin naik kapal ke Natuna, pasti mau naik pesawat. Ini lah yang menjadi pertimbangan awal sehingga Menteri KP yang dulu bersurat ke Pemerintah Provinsi Kepri terkait rencana pembangunan Bandara itu,” tuturnya.
Candra juga meyakini keberadaan bandara itu akan memiliki daya dukung yang sangat kuat untuk mengembangkan sektor-sektor lain seperti sektor pariwisata dan industri Migas serta pertahanan di Natuna.
“Bahkan pak Presiden maunya ada penerbangan direct dari Natuna – Hongkong sehingga Natuna bisa jadi kawasan transit. Maka oleh karena pemerintah Provinsi Kepri sudah menyatakan keseriusannya terhadap rencana ini, kami berharap betul daerah dapat meresponnya dengan baik sehingga target lima penyelesaian pembanguan bandara itu bisa terwujud,” harapnya. (Don/dan)