Bupati Lingga Lantik 140 ASN di Embung Bukit Tumang

harianmetropolitan.co.id, Lingga – Bupati Lingga, Alias Wello melantik dan mengambil sumpah jabatan 140 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari pejabat tinggi pratama, administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, Kepulauan Riau, di Embung Bukit Tumang, Kecamatan  Singkep Barat, Selasa, 4 Agustus 2020.

Pelantikan di ruang terbuka tersebut bukan kali pertama dilakukan pria yang akrab disapa Awe tersebut. Sejak menjabat sebagai Bupati Lingga pada tanggal 17 Februari 2016 lalu, ini merupakan yang kesekian kalinya ia melantik pejabat di ruang terbuka tanpa penyejuk ruangan.

Ratusan pejabat yang dilantik Bupati Lingga di Embung Bukit Tumang. Diantaranya yakni, pejabat eselon II sebanyak 4 orang, eselon III sebanyak 33 orang, serta pejabat eselon IV sebanyak 103 orang.

Namun, di penghujung masa jabatannya sebagai orang nomor 1 di Negeri Bunda Tanah Melayu ini, Awe kini memilih Embung Bukit Tumang sebagai lokasi pelantikan. Kenapa demikian?

Dilansir dari Batamnews melalui postingan laman (fanspage) facebook Bang Awe yang dipublis, Selasa, 4 Agustus 2019, ia memiliki alasan tersendiri mengapa dipilihnya Embung Bukit Tumang.

“Saya ingin membangkitkan ingatan kita semua, bahwa dulu di lokasi ini pernah terjadi eksploitasi pertambangan timah secara berlebihan. Tanpa memperhatikan dampak dan keseimbangan lingkungan. Sehingga menimbulkan malapetaka baru bagi anak cucu kita. Lahan menjadi tandus dan sulit untuk dikembalikan seperti sediakala,” tulis Awe dalam postingan tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini Pemerintah Pusat baik hati membangun embung di bekas kolong timah ini. Tapi, biayanya cukup mahal. Lebih dari Rp20 miliar habis untuk membangun embung ini. Karena itu, saya selalu mengingatkan. Setiap pengambilan kebijakan, harus mempertimbangkan keseimbangan lingkungan dan dampak jangka panjang yang ditimbulkannya,” sambungnya.

Awe mengaku masih ingat betul ketika kali pertama melantik Sekretaris Daerah (Sekda) dan 17 Camat serta Lurah di Komplek Makam Merah, Daik Lingga, Kamis (29/12/2016) lalu. Makam Merah adalah tempat bersemayamnya Yang Dipertuan Muda Riau ke-X, Raja Muhammad Yusuf Al Ahmadi.

Baca Juga :  Pemilik Ruko Abaikan Surat Dinas Perkim Tanjungpinang, Ketua LSM ICTI-NGO: Satpol PP Harus Periksa Pemilik Ruko

Kala itu, banyak yang bertanya, kenapa pelantikan dilakukan di areal pemakaman. Jawaban Awe sederhana saja, Awe mengaku ingin mengingatkan, agar para pejabat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya selalu mengingat kematian.

Semua manusia termasuk pejabat harus menyadari, bahwa hal yang paling dekat dengannya adalah kematian. Jabatan itu amanah dan harus dipertanggungjawabkan. Karenanya, manfaatkan amanah itu seoptimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sesuai jabatan yang diemban.

Bila kita baik, kata Awe maka kita akan dikenang baik sampai keturunannya. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, ia pun berpesan agar para pejabat yang dilantik dapat menggunakan amanah sebaik-baiknya dalam waktu yang singkat ini.

“Saya juga masih ingat pernah melantik sebanyak 458 pejabat eselon II, III dan IV di areal persawahan di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara. Lokasi sawah sengaja saya pilih sebagai tempat pelantikan karena mengandung banyak makna. Pertama, di sawah itu ada tanda-tanda kehidupan baru. Sejak masa kejayaan Kerajaan Riau Lingga pada abad ke-18, baru kali ini Lingga punya sawah,” jelas Awe dalam postingannya itu.

Alasan kedua ia memilih sawah Sungai Besar menjadi lokasi karena ada filosofinya. Padi yang ditanam di sawah dan nasinya dimakan setiap hari, mengajarkan filosofi hidup `semakin berisi, semakin merunduk`.

“Filosofi padi ini, merupakan nasehat yang patut diteladani, bahwa manusia tidak sepantasnya sombong hanya karena memiliki kelebihan, baik karena keilmuan, harta maupun jabatan,” sebutnya.

Filosofi padi juga kata Awe mengajarkan setiap manusia yang hidup di bumi ini, tidak boleh sombong dan menganggap remeh setiap orang. “Apabila kita memiliki keilmuan atau jabatan, maka hendaklah senantiasa menjaga sifat kerendahan hati,” tulisnya mengakhiri postingan tersebut.

(SR)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan