
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Seorang pria berinisial A (37) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya sebut saja Bunga (9) dikeluarkan dari ruang tahanan Mapolsek Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Pria tersebut dikeluarkan dari tahanan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020 lalu karena masa penahanannya telah habis.
“Alhamdulilah, saudara saya bebas demi hukum, sudah habis masa penahanan keduanya. Sudah berkumpul lagi dengan kami sekarang,” ujar seorang kerabat si A melalui pesan WhatsAppnya, Minggu (11/10/2020).
Berdasarkan video dan foto yang diterima harianmetropolitan.co.id, tampak A mengucap syukur atas dikeluarkannya dari tahanan demi hukum untuk dirinya tersebut. Beberapa kerabatnya langsung menjemput A di Mapolsek Jemaja. Di sana, satu persatu langsung menghampiri A dan memeluknya.
Meski demikian, sambung kerabat A ini, pihaknya belum mendapat konfirmasi lebih lanjut dari Polsek Jemaja terkait bagaimana kelanjutan penanganan kasus ini pasca masa penahanan tersangka sudah habis.
Sementara itu, sebagaimana yang dilansir dari laman TribunBatam.id, Kanit Polsek Jemaja, Doni Giatman, SH mengatakan tersangka dibebaskan demi hukum karena masa penahanan sudah habis.
“Begini, dia dibebaskan demi hukum karena masa penahanan sudah habis, namun berkas masih jalan. Terkait perkara masih lanjut sedang kita lengkapi P19 dengan jaksa,” ujar Doni kepada TribunBatam.id, Minggu (11/10/2020).
Ditegaskan Doni bahwa tersangka A bukan dibebaskan secara permanen, namun karena masa penahanan sudah habis, pihak kepolisian demi hukum wajib membebaskan dan mengeluarkan tersangka.
Saat ini tersangka A sudah berada di rumah. Sedangkan istri dan anaknya masih berada di Tanjungpinang.
“Jadi jangan salah persepsi dia bebas, berkasnya tetap berlanjut. Kalau berkasnya sudah lengkap, kami tetap mengikuti perintah jaksa sesuai petunjuk. Apakah dijemput kembali atau bagaimana,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini penyidik masih berupaya melengkapi berkasnya untuk formil dan materilnya.
“Status yang bersangkutan masih tersangka. Cuma tersangkanya saja yang dikeluarkan dari tahanan dikarenakan masa penahanan sudah habis,” tukasnya.
Sementara Kasubsi Pidum dan Pidsus Cabjari Natuna di Tarempa, Ade Suganda, SH mengatakan apabila masa penahanannya sudah habis, tersangka A memang harus dikeluarkan dari tahanan.
“Sementara untuk perkaranya tidak otomatis langsung dihentikan, bisa tetap dilanjutkan atau dihentikan, itu masih kewenangan penyidik,” sebut Ade.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Muhammad Faizal, selaku kuasa hukum korban kasus dugaan pencabulan ini mengaku belum mengetahui bahwa tersangka atau ayah korban telah dibebaskan demi hukum.
“Kalau kabar bebasnya saya belum dapat, tapi kalau surat batas perpanjangan penahanan memang sudah harus dibebaskan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan, dirinya berharap polisi dapat segera menyelesaikan kasus ini pasca A sudah bebas demi hukum karena masa penahanannya habis. “Saya berharap polisi bisa selesaikan kasus ini,” katanya.
Sekadar diketahui, kasus ini menjadi perhatian sejumlah pihak seperti DPRD Kepri, Ombudsman, KPPAD Kepri, UPTD-P2TP2A Kepri dan sejumlah instansi lainnya maupun organisasi masyarakat yang ada di Tanjungpinang.
Bahkan, ibu korban berinisial TS (35), berangkat dari Anambas ke Tanjungpinang untuk mengadu ke KPPAD Kepri dan UPTD-P2TP2A Kepri dalam rangka mencari keadilan pada proses hukum kasus yang membelit suami dan anaknya tersebut. (Rindu Sianipar)