
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Wali Kota (Wako) Tanjungpinang, Rahma memenuhi panggilan dari penyidik Satreskrim Polres Tanjungpinang, pada Jumat (13/11/2020) malam.
Rahma dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan pelanggaran Pilkada dalam Pilgub Kepri 2020 yang diduga melibatkan dirinya.
Pantauan di lapangan, Rahma datang ke Kantor Satreskrim Polres Tanjungpinang didampingi kuasa hukumnya Hendie Devitra beserta ajudannya sekitar pukul 18.40 Wib dengan menggunakan mobil pribadi warna putih ber Nopol BP 1996 YB.
Sejak datang dan menjalani serangkaian pemeriksaan di salah satu ruangan penyidik, terlihat Rahma hanya diam tanpa mengeluarkan pernyataan apa pun kepada awak media, begitu juga setelah selesai pemeriksaan.
Sementara itu, Hendie mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut Rahma mendapat 40 pertanyaan yang diajukan penyidik. Meski demikian, Hendie tidak menjelaskan secara rinci seputar materi pertanyaan dan meminta agar awak media menanyakan secara langsung ke penyidik terkait hal tersebut.
“Ya, sudah selesai pemeriksaan. Ada 40 pertanyaan. Intinya, kita mengikuti prosedur dan mengedepankan azas praduga tak bersalah,” ujar Hendie kepada wartawan usai keluar dari ruang penyidik bersama Rahma.
Hendie mengutarakan, Rahma hadir di Kantor Satreskrim Polres Tanjungpinang hingga menjelang malam hari, hal tersebut disebabkan adanya sejumlah kegiatan yang harus dihadiri Rahma.
“Dari pagi hingga sore, Bu Rahma berada di Batam, ada kegiatan di Batam. Begitu tiba di Tanjungpinang, kita langsung ke sini,” kata Hendie.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Rio Reza Parindra membenarkan jika Rahma sudah diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan pelanggaran Pilkada tersebut.
“Dimintai keterangan sebagai saksi,” ujar Rio.
Beberapa hari sebelumnya, setelah dilakukan pembahasan kedua di Sentra Gakumdu yang terdiri dari Bawaslu Kota Tanjungpinang bersama kepolisian dan kejaksaan menaikkan kasus dugaan pelanggaran Pilkada tersebut dari tahap penyelidikan ke penyidikan.
Proses penyidikan dilakukan Satreskrim Polres Tanjungpinang, dimana prosesnya akan berlangsung selama dua pekan ke depan.
Bawaslu menetapkan salah satu kegiatan Rahma yang merupakan Politisi Partai Nasdem tersebut karena diduga mengampanyekan salah satu Paslon di Pilgub Kepri 2020 sembari membagikan masker yang diduga milik pemerintah yang dihibahkan Temasek Foundation kepada KBRI Singapura menjadi temuan dugaan pelanggaran Pilkada.
Bahkan, dokumentasi foto kegiatan Rahma yang merupakan Politisi Partai Nasdem tersebut beredar di media sosial. Hal tersebut akhirnya ditelusuri pihak Bawaslu Tanjungpinang hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Tanjungpinang. (Rindu Sianipar)