
(foto: Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Kolonel Pnb Dedy I. S. Salam, S.Sos)
harianmetropolitan.co.id, Natuna- Meski di area pangkalan TNI AU Raden Sadjad terdapat bandara sipil Raden Sadjad, namun pengamanan di area pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, harus menerapkan pengamanan sesuai standar operasional prosedur militer.
Hal ini dikatakan oleh Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Kolonel Pnb Dedy I. S. Salam, saat menggelar coffe morning bersama wartawan Natuna, Rabu 20 Januari 2021, di Rumah Pantai Camar.
Lulusan Akademi Militer tahun 95 ini menerangkan, Kabupaten Natuna rawan terhadap serangan asing, sehingga setiap saat harus tetap siap siaga.
“Kami pasang barikade dan setiap orang mau masuk kawasan bandara harus di tanya terlebih dahulu apa keperluaannya karena begitu prosedurnya di kawasan militer,” katanya.
Danlanud Raden Sadjad ke-48 ini juga bercerita bahwa Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad saat ini masih tipe B. Untuk menuju tipe A, prosesnya panjang. Namun, ia bercerita, bahwa Danguspurla akan dipindahkan ke Natuna dan dijabat oleh Jenderal bintang satu.
Selain itu, ia berharap, rekan-rekan wartawan dapat membantu TNI Angkatan Udara Raden Sadjad dalam memberitakan informasi pada masyarakat, terlebih dalam memberitakan penerapan protokol kesehatan di kawasan bandara.
“Mari sampaikan pada masyarakat untuk taat prokes, dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ucapnya. (*Rian)