
(foto: penyedotan minyak tanah)
harianmetropolitan.co.id, Jambi-
Pangkalan minyak tanah “ilegal” di jalan Kapten Dirham RT. 58 Kelurahan Jelutung, Kota Jambi, luput dari pantauan aparat penegak hukum setempat.
Sang pemilik berinisial (U), mengaku sudah menjalankan usahanya selama tiga tahun. Selama ini, usahanya terbilang lancar, dan ia juga menampung minyak premium. Pada wartawan (U) dengan begitu polosnya mengakui bahwa dirinya tidak memiliki izin. ” Ya, saya akui itu kesalahan kami,” ucapnya, Senin 15 Februari 2021.
Sementara itu, Lurah Jeletung, Widdy Frima saat dimintai komentarnya terkait keberadaan penampung minyak ilegal, Rabu 17 Februari 2021, mengakui tidak tau ada kegiatan pangkalan minyak tanah tidak berizin. “Terimakasih informasinya, akan segera saya tindaklanjuti,” papar sang Lurah.
Ia menegaskan, jika terbukti bersalah, ia akan memberitahu pada pihak Disperindag Kota Jambi dan Satpol PP Kota Jambi. (*Novalino)