
(Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad saat diwawancara harianmetropolitan. foto/Roza)
Anambas– Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, sudah mengetahui kesulitan para guru di daerah Kabupaten Anambas, Natuna dan Lingga, untuk mengurus dokumen sertifikasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
Lokasi jauh dari kabupaten dan besarnya biaya transportasi, sering kali menjadi keluhan guru, sejak kewenangan pendidikan SLTA sederajat, berada di tangan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
“Untuk mengurus dokumen mereka harus bolak-balik provinsi, saya sudah tau persoalan ini,” kata Ansar pada harianmetropolitan, saat pembukaan Musrenbang di Anambas, kemarin malam.
Setelah berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Ansar mengaku nanti akan ada unit pelaksana teknis (UPT) di tiga daerah tersebut. Kedepan, juga akan diterapkan sistim online. Untuk kebutuhan guru, penandatangan administrasi lewat kode barcode agar file bisa di cetak di daerah.
“Jadi nanti akan ada kerjasama antara dinas pendidikan dan Diskominfotik supaya guru tidak perlu ke Tanjung Pinang lagi,” katanya
Ansar juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan pemanfataan kecanggihan teknologi, dimana sistem digitalisasi tidak mengharuskan orang bertemu, namun yang terpenting pengamanannya. (*Roza)