
(Wali Kota Medan, Bobby Nasution. foto/Antara foto)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Hubungan rekan-rekan wartawan dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution sempat ‘retak’ lantaran terjadi pengusiran pada dua jurnalis, saat hendak melakukan wawancara pada Bobby.
Tak ingin hubungan semakin ‘retak’, menantu Presiden Joko Widodo itu langsung menjalin komunikasi dengan sejumlah pengurus organisasi wartawan maupun perusahaan Pers, diantaranya, Ketua PWI Sumut Hermansjah, Ketua IJTI Sumut Budiman Amin Tanjung, Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung, Koordinator Wartawan Unit Pemkot Medan Edison Ginting.
“Kedepan akan kita perbaiki, ini hanya kesalahpahaman saja,” ucap Bobby, Jumat 16 April 2021, dikutip dari cnnindonesia.
Sementara itu, Ketua PWI Sumut, Hermansjah mengatakan pertemuan itu dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman antara Bobby dengan wartawan. “Jadi kedepan, ketika wartawan hendak wawancara, akan diatur bagaimana teknisnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Komandan Paspampres Mayjen Agus Subianto mengatakan pelarangan dilakukan karena orang yang mengaku wartawan tak menunjukkan tanda pengenal pers. Atas dasar itu, personelnya tidak memperkenankan wartawan berada di kantor Wali Kota.
Kejadian itu pun sempat membuat wartawan berunjuk rasa. Mereka mengkritik sikap Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Polisi, hingga Satpol PP yang mengusir sejumlah wartawan saat hendak mewawancarai Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Editor: Rian