Novel Menduga, Pola Korupsi Bansos Sama di Seluruh Daerah

(Ilustrasi, bantuan Covid-19. foto/int)

JAKARTA, harianmetropolitan.co.id– Dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 diperkirakan mencapai Rp100 triliun. Kasus ini terendus pasca Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan di DKI dan sekitarnya.

Pola serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini disampaikan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Namun, ia belum dapat memastikan sebab perlu penyelidikan lebih lanjut.

“Kasus ini mesti diteliti, sebab ini korupsi terbesar yang pernah saya perhatikan,” tegasnya, dilansir dari CNN Indonesia, Senin 17 Mei 2021.

Novel menyayangkan jika Kasatgas penyidikan kasus bansos, Andre Dedy Nainggolan dinonaktifkan Ketua KPK Firli Bahuri beserta 74 pegawai KPK lainnya, karena dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan.

Baca Juga :  Wabup Anambas Serahkan Bantuan Sosial

Padahal, Andre telah berhasil menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara ke meja hijau, dengan lima tersangka sekaligus.

Dalam kasus yang menjerat Juliari, ia didakwa menerima suap sebesar Rp32,482,000,000 terkait penunjukan rekanan penyedia bansos Covid-19 di Kemensos.

Hingga kini, Ketua KPK Firli Bahuri belum memberikan tanggapan meski sudah dikonfirmasi wartawan. Bahkan, juru bicara KPK Ali Fikri juga tak bergeming.

Besaran anggaran Covid-19 tahun 2020 sebesar Rp 234,33 triliun. Sebanyak 129,49 triliun dialokasikan untuk Kementrian Sosial.

Editor: Rian

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan