![](https://harianmetropolitan.co.id/wp-content/uploads/2021/06/images-78.jpeg)
(Ilustrasi. Pengeboran minyak lepas pantai. foto-int)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rodhial Huda, mengatakan, bahwa sudah lama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengabarkan akan ada perusahaan minyak yang akan melakukan pengeboran Blok Tuna di Natuna.
Perusahaan tersebut yakni Premeir Oil. Hal ini disampaikan Rodhial dalam Audiensi sekaligus sosialisasi kegiatan pengeboran Blok Tuna oleh Premier Oil dan pengenalan Industri Hulu Migas oleh SKK Migas, di Kantor Bupati Natuna, Kamis 3 Juni 2021. “Natuna juga sering mengundang perusahaan untuk membangun source base (basis sumber),” ungkap Rodhial.
Dengan adanya source base dan perusahaan minyak, kata Rodhial, transportasi juga akan murah dan juga mempengaruhi dana bagi hasil (DBH) Migas serta mendorong investasi lebih besar pada kegiatan eksplorasi dan pengembangan hulu migas ke depan.
Sementara, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbang, Riki menyatakan bahwa SKK Migas berencana melakukan pengeboran Blok Tuna pada 23 Juni 2021. “Terdapat dua lapangan yang akan dikembangkan di Blok Tuna, yakni Lapangan Kuda Laut dan Singa Laut,” ucap Riki dalam paparannya.
Rencana pengeboran diwilayah utara pulau Laut, tapal batas negara Indonesia. Dengan adanya Blok Tuna ke depan akan ada kualitas produksi wilayah barat Indonesia.
Saat ini, Premier Oil sebagai operator di Blok Tuna memegang kepemilikan hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 65%, Mitsui Oil Exploration Co. Ltd. memiliki PI 25%, dan GS Energy 15%. Ia berharap, dengan audensi ini adanya sinergitas dan dukungan dari pemerintah daerah dan FKPD agar tercapainya target produksi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Premier Oil, SKK Migas, Wakil Ketua DPRD Natuna, Jarmin Sidik, Forkopimda, dan OPD Natuna. (*Sar)