
(Para remaja di sentra batik Giriloyo, sedang mendengarkan pemaparan dari Tim Pengabdian Masyarakat UPN ‘Veteran’ Yogyakarta. foto-UPN ‘Veteran’ Yogyakarta)
YOGYAKARTA, harianmetropolitan.co.id– Untuk mengembangkan variasi motif batik tulis Giriloyo, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta, memberikan pelatihan bertema ‘Inovasi Pengembangan Motif Batik Berbasis Teknologi Digital’ di pusat kerajinan batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu 10 Juli 2021.
Materi diberikan oleh tim yang diketuai Agung Prabowo, didampingi Oliver Samuel Simanjuntak. Pelatihan ini menyasar para remaja di sentra batik Giriloyo, dengan tujuan, untuk dapat mengembangkan ide motif batik dengan memanfaatkan perangkat software CorelDraw. Software ini bisa mengolah berbagai motif yang ada untuk dikombinasikan menjadi motif baru.
Motif batik tulis di Giriloyo sendiri masih dikembangkan secara manual, sehingga pengrajin harus berpikir keras mencari ide motif batik. “Dengan adanya pelatihan ini, semoga para pengrajin tidak lagi kesulitan mengembangkan ide motif batik,” ucap Agung Prabowo.
Ia juga menerangkan, kegiatan ini merupakan realisasi dari kepedulian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta kepada pengrajin batik di Giriloyo.
“Melalui hibah LP3M, dosen dipersilakan untuk merancang kegiatan pengabdian. Kali ini, kami ingin melatih pengrajin batik Giriloyo dengan memperkenalkan teknologi komputer untuk mengoptimalkan kerajinan batik,” katanya.
Sementara itu, Oliver Samuel Simanjuntak, juga mengatakan, pihaknya memilih para remaja di sentra batik Giriloyo untuk jadi peserta karena materi yang disampaikan menggunakan software CorelDraw, sehingga peserta harus familiar dengan teknologi tersebut. “Selain itu, kami hendak melibatkan remaja dalam pewarisan budaya batik,” katanya.
Ketua Paguyuban Batik Giriloyo, Nur Ahmadi, yang saat itu hadir mendampingi pelatihan, menyambut gembira kegiatan tersebut. “Sudah kesekian kali kami bekerjasama dengan UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, dalam rangka mengembangkan berbagai inovasi di lingkungan pengrajin Giriloyo. Kegiatan ini membuka wawasan kami dalam penggunaan teknologi digital untuk mengembangkan motif batik,” ungkapnya.
Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri. Suatu bukit yang terkenal di daerah kawasan selatan Yogyakarta karena di sanalah raja-raja kerajaan Mataram Islam dimakamkan.
Kampung batik Giriloyo ini terbentuk sejak makam raja-raja dibangun. Awalnya, untuk mengisi waktu luang, para abdi dalem (pelayan internal) Keraton yang bertugas menjaga makam menghabiskan waktunya untuk membatik. Karya pengrajin ini mendapat perhatian ketika Keraton Yogyakarta meminta pengrajin batik untuk memenuhi kebutuhan Keraton yang mulai meningkat. (*Sarwanto)