![](https://harianmetropolitan.co.id/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210713-WA0021-880x528.jpg)
(Dialog yang dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna. foto-Herry)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Pasca 44 orang warga Desa Pian Tengah, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, dinyatakan terkonfirmasi positif virus Corona Disease 2019 (Covid-19), satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, langsung mengajak masyarakat untuk menjalani karantina terpadu di SMP Satu Atap Desa Pian Tengah.
Awalnya, sempat ada penolakan, namun, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dan TNI-Polri, berusaha menyakinkan masyarakat dengan cara pendekatan secara persuasif, mengedepankan dialog dengan pasien, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Alhasil, keadaan di Desa Pian Tengah telah kondusif.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Erni Yusnita, saat dikonfirmasi wartawan, terkait hal itu menyampaikan, persoalan di Desa Pian Tengah begitu kompleks sehingga harus diselesaikan dengan kepala dingin dan mengedepankan dialog.
![](https://harianmetropolitan.co.id/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210713-WA0020.jpg)
Dimana, masyarakat keberatan dilakukan karantina terpadu lantaran menyangkut persoalan ekonomi, seperti, kebutuhan biaya makan keluarga yang ditinggalkan akibat harus menjalani karantina. “Apalagi jika kedua orang tua harus menjalani karantina, bagaimana dengan anak-anaknya, siapa menjaga dan memberi makan,” ucap Erni.
Keluhan-keluhan itu lah yang ia dengar dari pasien, namun pihaknya berhasil menyakinkan masyarakat, sehingga para pasien Covid-19 mengikuti aturan dari pemerintah. Tentu, keberhasilan ini berkat adanya kesadaran dari pasien itu sendiri, dan bantuan dari Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Bunguran Barat, pemerintah desa dan unsur TNI-Polri.
“Para pasien Covid-19 sudah menjalani 4 hari karantina terpadu, semoga dalam masa observasi 6 hari kedepan, tidak ada gejala, agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga,” ucapnya.
![](https://harianmetropolitan.co.id/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210713-WA0025.jpg)
Pihaknya juga memastikan, bahwa para pasien yang menjalani karantina terpadu akan ditanggung makan dan minum oleh pemerintah, melalui Dana Desa (DD). “Jadi, harus disiapkan kebutuhan pasien, seperti vitamin dan makanan,” katanya.
Sementara itu, untuk pasien yang menjalani karantina mandiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna juga telah melakukan edukasi pada para pasien agar tidak keluar rumah selama masa karantina, apalagi jika memiliki anak, harus dijaga dengan baik.
Dalam menyelesaikan persoalan dilapangan, Erni mengingatkan semua pihak untuk tidak mudah terpancing emosi, sebab emosi dapat menurunkan imunitas tubuh manusia. Jika masyarakat merasa ragu dengan informasi yang diterima tentang Covid-19, Erni menyarankan agar masyarakat bertanya pada tenaga kesehatan. “Berkonsultasilah dengan orang kesehatan biar tidak bingung,” ucapnya.
Hal ini ia sampaikan, agar tidak ada lagi miskomunikasi di tengah-tengah masyarakat. Sebab, pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir.
“Jadi, dimasa pandemi ini, mari kita saling menguatkan, saling peduli, tidak emosional dan satu tujuan mencegah penyebaran Covid-19 dengan mentaati aturan pemerintah,” ucap Erni.
Meski banyak tantangan dalam menghadapi persoalan dilapangan, Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ini mengajak seluruh pihak untuk melakukan pendekatan yang humanis.
“Selama ini banyak informasi menyesatkan tentang Covid-19 di pelbagai media sosial, jadi wajar saja ada pro kontra. Tapi, setelah dijelaskan dengan baik, semua kondusif dan kami mengapresiasi ketaatan pasien Covid-19, notabenenya warga Desa Pian Tengah,” ucap Erni.
Ia berharap, kesadaran pasien Covid-19 di Desa Pian Tengah menjalani karantina terpadu dapat mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di Desa Pian Tengah. “Jadi, salah satu langkah mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan karantina,” ucapnya.
Ia berharap agar pasien Covid-19 di Desa Pian Tengah, segera sembuh, sehingga dapat beraktivitas dan berkumpul bersama keluarga masing-masing. Namun, ia mengingatkan, agar masyarakat tidak lupa menerapkan protokol kesehatan 5 M.
Sementara itu, untuk kekurangan tenaga kesehatan di Desa Pian Tengah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliyansah, saat dihubungi wartawan harianmetropolitan, Selasa 13 Juli 2021, via pesan whatsApp, mengaku sudah menjalankan arahan dari Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Rodhial Huda.
“Sudah kita penuhi kebutuhan tenaga kesehatan, sehingga semuanya ada tiga orang dan mereka menetap disana,” ucap Hikmat. (*Fian)