Pembangunan Embung Sebayar, Solusi Pemkab Natuna Selesaikan Persoalan Air Bersih

(Bupati Kabupaten Natuna, Wan Siswandi. foto-Dok)

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna, terus mengawal rencana pembangunan Embung Sebayar di Kecamatan Bunguran Timur, agar terealisasi sesuai rencana tahun 2022 mendatang.

Pemerintah telah menyiapkan segala bentuk persyaratan termasuk menyelesaikan persoalan lahan. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna, Nanang Agus H, saat diwawancarai wartawan harianmetropolitan di ruang kerjanya, Rabu 21 Juli 2021 pagi.

Namun, ia belum dapat memastikan, berapa nominal anggaran untuk pembangunan Embung Sebayar, sebab masih dalam pembahasan. “Mudah-mudahan di bulan September ini ada kepastian berapa jumlah anggaran pembangunan Embung Sebayar,” kata Nanang.

(Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Natuna, Nanang Agus H. foto-Herry)

Pembangunan Embung Sebayar akan menggunakan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV Provinsi Kepulauan Riau.Berdasarkan hasil kajian dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV Provinsi Kepulauan Riau, Embung Sebayar mampu menampung air sebanyak 410.000 meter kubik.Pasokan air ini, diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat disekitar wilayah Kecamatan Bunguran Timur hingga tahun 2040 mendatang.

Jika pembangunan Embung Sebayar terwujud di tahun 2022, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, telah berkomitmen membangun Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan Reserfoar (penampung air) serta jaringan distribusi air di tahun 2023 mendatang.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Natuna, Suratmojo alias Jojo, saat diwawancarai wartawan harianmetropolitan, perihal langkah pemerintah daerah guna mempercepat pemanfaatan Embung Sebayar untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Natuna, khususnya di wilayah padat penduduk, Kecamatan Bunguran Timur.

Baca Juga :  Visitasi Kepemimpinan Nasional, Kolaborasi Pemprov Kepri dan Kaltim
(Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Natuna, Suratmojo alias Jojo.foto-Herry)

Jojo mengatakan, air di Embung Sebayar tidak dapat langsung di distribusikan pada masyarakat, melainkan harus dikelola terlebih dahulu. Oleh sebab itu, perlu di bangun Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan Reserfoar (penampung air) serta akan dilakukan revitalisasi atau peremajaan pipa air yang sudah lama dan tidak sesuai standar.

Saat ini, kondisi pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa, sudah tidak layak lagi, karena kebocorannya mencapai 60 persen. “Jika pipa PDAM tidak layak lagi untuk dipakai, maka nanti akan diganti, sebab, pipa saat ini sudah tidak standar,” katanya. Namun, semuanya itu masih dalam tahap perhitungan. Bisa jadi nanti pipa akan diganti semua dengan yang baru, apalagi kondisi pipanya sudah tidak memungkinkan untuk dipakai dengan tekanan air dari Embung Sebayar.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Natuna, Wan Siswandi, saat diwawancarai wartawan harianmetropolitan, di ruang kerjanya, Kamis 22 Juli 2021, mengatakan, jika pemerintah daerah akan berupaya memenuhi pasokan air bersih di Kabupaten Natuna. Pemanfaatan Embung di Kabupaten Natuna harus lebih dioptimalkan, sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. “Ya, pembangunan embung ini salah satu solusi, karena kita tidak ingin lagi masyarakat kesulitan air bersih saat musim kemarau,” ucapnya. (*Herry)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan