Pemda Natuna Ajak Masyarakat Beli dan Promosikan Produk dalam Daerah

(Produk dari beberapa BUMDes. foto-Sar) 

NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Pemerintah Daerah (Pemda) terus mendorong untuk menggali potensi di Desa dan Kelurahan di Natuna. Banyak produk yang telah dibuat Desa dan Kelurahan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diantaranya gula durian, sabun cuci piring, minuman jahe, madu, sirup mangrove, dan gula ijuk. Produk BUMDes tersebut berasal dari desa Air Lengit, Sebadai Ulu, Mekar Jaya, Semedang, dan Payak. Namun produk karya BUMDes tersebut sangat sulit untuk di pasarkan ke luar daerah maupun luar negeri.

(Kabid Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, Murni. foto-sar)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) melalui Kabid Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, Murni, mengatakan, bahwa untuk pemasaran sudah dilakukan pemerintah. “Dari pemerintah, selain mempromosikan produk kita juga mengajak warga Natuna untuk membeli produk asli daerah kita,” kata Murni saat diwawancarai via whatsApp, Rabu 28 Juli 2021.

Menurut Murni, Pemda telah mempromosikan produk BUMDes tersebut ke luar Kota Ranai, yakni Kota di Provinsi Kepri di Tanjungpinang, dan Kota Batam. Murni berharap, kepada BUMDes di Natuna bisa termotivasi untuk menggali potensi yang ada di daerahnya demi meningkatkan perekonomian di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga :  KM Sabuk Nusantara 110 Terdampar, 15 Penumpang Dievakuasi
(Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko. foto-Sar)

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, ketika dikonfirmasi wartawan harianmetropolitan, di ruang kerjanya, Rabu 28 Juli 2021 siang, mengatakan, jika pemerintah tengah berupaya untuk memajukan desa-desa di Kabupaten Natuna, lewat anggaran Alokasi Dana Desa (ADD). Dana ini diharapkan mampu memberikan kontribusi buat BUMdes agar dapat menghasilkan produk produk yang dapat bersaing dengan produk lain.

Namun, ia berharap, ada inovasi baru yang dilahirkan sehingga promosi yang dilakukan tidak lagi dengan cara-cara konvensional, melainkan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Masyarakat atau BUMdes diharapkan mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memasarkan produk-produknya. “Mulai saat ini, masyarakat sudah dapat mempromosikan produknya lewat media sosial, membentuk komunitas agar, seperti komunitas pecinta kuliner,” katanya.

Ia mengakui, hal tersulit agar membuat produk laku adalah promosi. Jika promosi yang dilakukan tidak masif dan intens, maka produk tersebut juga tidak akan dikenal oleh banyak orang. Namun, sebelum dipromosikan, harus dipastikan terlebih dahulu, bagaimana kualitas dari produk yang ingin dipasarkan pada masyarakat. (*Sar)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan