
TANJUNGPINANG, harianmetropolitan.co.id– Sidang kasus tindak pidana persetubuhan, atas terdakwa Suratno (38) kembali digelar secara virtual oleh Pengadilan Negeri Tanjungpinang, kemarin. Sidang itu dipimpin Hakim PN Tanjungpinang, Boy Syailendra.
Saat sidang, terdakwa Suratno sudah melakukan percabulan sejak tahun 2018 hingga 2021. Korbannya, anak perempuan dibawah umur, berusia 17 tahun.
Perbuatan tidak senonoh itu dilakukan Suratno di rumahnya, di Kabupaten Bintan. Berdasarkan fakta-fakta persidangan, majelis hakim menilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana.
Suratno terbukti melanggar pasal 76D jo pasal 81 ayat (3) Undang-Undang nomo 35 tahun 2014 tentang tentang perlindungan anak, jo Undang-Undang nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2016, jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana, dengan hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp100 juta, subsider 2 bulan penjara. (*Doni Sianipar)