Suami di PHK, Suminah Jadi Pembuat Kerupuk Ikan Demi Bertahan Hidup

BINTAN, harianmetropolitan.co.id– Kabupaten Bintan dikenal dengan banyaknya makanan olahan kerupuk ikan yang dijual oleh warga sekitar. Sebab, salah satu profesi masyarakat, tepatnya di Kampung Kerupuk, Desa Sri Lekop, Kecamatan Bintan Timur, adalah pembuat ikan kerupuk.

Suminah Arifa (40), salah seorang pembuat kerupuk ikan yang tinggal di Kampung Kerupuk, saat ditemui wartawan harianmetropolitan di kediaman, Rabu 4 Agustus 2021 siang, mengaku jika bisnis membuat kerupuk ia jalankan, sejak suaminya dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) tahun 2020 lalu, akibat pandemi Covid-19.

Padahal, suaminya bernama Darsono Awari (45) merupakan tulang punggung keluarga. Beruntung, Suminah memiliki tetangga yang banyak membuat olahan kerupuk, sehingga ia banyak belajar disana.

Meski baru menjalankan usaha ini, Suminah sudah punya pelanggan di Kabupaten Bintan bahkan hingga Kota Tanjungpinang. Ia menjajakan dagangannya lewat media sosial, karena saat ini, ada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Baginya, kerja keras dan dukungan dari suami membuatnya mampu bertahan hidup menghidupi 3 orang anak, yang masih bersekolah di tingkat sekolah dasar.

Baca Juga :  Dana Operasional RT/RW Kabupaten Bintan Naik Rp 100.000

Suminah mengaku, jika dirinya masih mengerjakan proses pembuatan kerupuk ikan secara manual, karena tidak punya biaya membeli oven (pengering). “Harganya mahal, saya belum mampu beli,” katanya.

Karena tidak memiliki mesin ovem, Suminah hanya memproduksi kerupuk saat musim kemarau saja, sebab kalau musim hujan kualitas kerupuk akan jelek.

Suminah sempat menceritakan bagaimana dulu ia memulai profesi itu. Ia sempat berulang kali gagal membuat adonan, tapi dirinya terus berusaha. “Jika tidak diusahakan, tidak dapat uang untuk beli makan,” ucapnya.

Dimasa pandemi Covid-19, usaha Suminah cukup laku, karena kerupuk buatannya sangat enak. Bahkan, dirinya sempat memberikan wartawan harianmetropolitan beberapa bungkus untuk dibawa kerumah. “Bawa saja mas,” ucapnya.

Ditengah kesederhanaan yang dimiliki Suminah, ia hanya bisa berharap pemerintah daerah dapat memperhatikannya masyarakat kecil seperti dirinya. Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan pada pengusaha kecil yang membutuhkan modal. (*Doni Sianipar)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan