Harga Ikan Bilis Meroket, Nelayan Panen Raya

NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Kondisi cuaca buruk yang terjadi di Kabupaten Natuna, membuat sejumlah nelayan ikan tangkap tradisional tidak pergi melaut. Akibatnya, pasokan ikan dipasar berkurang, dan harga ikan menjadi tinggi.

Tapi, kondisi itu tidak dialami semua nelayan tradisional. Nelayan tangkap ikan bilis atau ikan teri, yang nota benenya mencari ikan di pinggir perairan laut Pulau Tiga dan Sedanau, justru panen, sebab ikan bilis saat gelombang tinggi, berada di pinggir pantai.

Hal ini dikatakan salah seorang nelayan sekaligus penampung ikan bilis, H. Hairani, di Kecamatan Bunguran Selatan, ketika di temui wartawan harianmetropolitan, Sabtu 7 Agustus 2021. Hairani mengatakan, meski harga ikan tinggi, tapi permintaan bilis meningkat dikalangan konsumen. “Apalagi saat ini sedang musim ikan bilis. Lumayanlah, sekali turun bagan, saya bisa dapat sampai 4 fiber atau setara 200 kilogram,” ucapnya.

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, TNI-Polri Natuna Laksanakan Baksos dan Sosialisasi

Ia juga mengatakan, jika dulu dirinya menjual ikan bilis di Pasar Rakyat Ranai, tepatnya di Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, seharga Rp60,000, sekarang sudah menjadi Rp100,000 per kilogram.

Ia mengaku tidak khawatir akan tingginya harga ikan tersebut, sebab ikan bilis bukan merupakan jenis ikan yang mudah busuk, karena ikan sudah direbus dan dijemur hingga kering. “Jadi ikan ini nga akan mudah turun harganya, sebab mampu bertahan hingga satu bulan lebih,” ucapnya. (*Herry)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan