Tracking dan Testing Rendah, Pemko Tanjungpinang Akan Gunakan Sistem Aplikasi

TANJUNGPINANG, harianmetropolitan.co.id – Tingkat pencapaian tracing dan testing Covid 19 di Kota Tanjungpinang masih rendah dibanding target yang ditentukan dalam Instruksi Mendagri Nomor 32 Tahun 2021 yaitu hanya 132,6 tes per hari atau 4 persen dari target 3.276 tes per hari.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil evaluasi PPKM di provinsi se- Sumatera bersama Menko Perekonomian melalui webinar beberapa hari lalu.

“Tingkat pencapaian tracing dan testing di Kota Tanjungpinang masih rendah,” terang Rustam, Jubir Penanganan Covid 19 Tanjungpinang kepada wartawan, Senin 16 Agustus 2021.

Dikatakan Rustam, capaian tracking Tanjungpinang, dengan minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi yang dilacak baru 31,8 persen dengan rasio kontak erat 2,2.

Untuk meningkatkan tracking dan testing tersebut, sambung Rustam, Pemko Tanjungpinang akan segera menggunakan aplikasi dan mengoptimalkan PPKM mikro di kelurahan dan RT/RW.

“Tingkatkan capaian tracing dan testing yang berdasarkan penilaian pusat masih perlu ditingkatkan,” katanya.

Tracking yang tidak optimal, lanjut Rustam, berpotensi menimbulkan kasus positif Covid-19 yang tersembunyi dan dapat memunculkan fenomena gunung es, dimana kasus sebenarnya yang ada di masyarakat jauh lebih besar dari kasus yang ditemukan.

Untuk mencegah fenomena tersebut, kata Rustam, maka Pemko Tanjungpinang akan segera memanfaatkan sistem aplikasi yang saat ini masih tahap finalisasi dan menambah jumlah tracer dengan memanfaatkan personil di kelurahan dan RT/RW termasuk para Babinsa/Babinkamtibmas, kader dan para relawan.

Baca Juga :  Bappenas Dukung Penuh Proyek Babin dan Revitalisasi Pulau Penyengat

Sementara itu, Rustam menerangkan, untuk kasus aktif di Kota Tanjungpinang terus menunjukkan angka penurunan yang signifikan. Berdasarkan data hari Minggu (15/8/2021), jumlah kasus aktif tinggal 485, turun 48 kasus dari hari sebelumnya 533 kasus.

Penurunan ini terjadi karena pasien selesai isolasi bertambah 82 orang, dan meninggal 2 orang, sedangkan kasus terkonfirmasi bertambah 36 orang.

Dari 485 kasus aktif, 82 pasien di rawat di rumah sakit, 45 pasien menjalani isolasi di Lohas, 5 pasien menjalani isolasi di Mess Bhayangkara dan sisanya 353 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sebanyak 334 diantara pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah yang tersebar pada 17 kelurahan hari ini mendapat dukungan nasi kotak dari Pemko.

Rustam menambahkan, sistem aplikasi tersebut nantinya akan terintegrasi dengan sistem pelaporan dari klinik/ laboratorium dan aplikasi silacak yang telah ada sebelumnya.

Rustam juga mengutarakan, bahwa daftar penerima bantuan nasi kotak untuk pasien isoman Covid 19 dari Pemko Tanjungpinang pada hari kedelapan (Senin, 16/08/021) sebanyak 334 pasien dengan rincian: Kelurahan Air Raja : 29, Batu IX : 67, Senggarang: 12, Kampung Bulang : 13, Penyengat : 0, Tanjung Unggat : 24, TPI Kota : 6, Sei Jang : 29, Dompak : 6, Kp. Bugis : 4, Kamboja : 9, Bucer : 4, Kp. Baru : 15, MKP : 31, TAS : 26, TPI Barat : 12, TPI Timur : 19, Pinang Kencana : 28. (Red)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan