
NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Natuna, Nur Parta, mengaku tahun ini pihaknya melakukan pembangunan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Bunguran Barat senilai Rp 336.135.926 dan Kecamatan Serasan Timur Rp 385.055.842.
Dana Alokasi Khusus (DAK) ini didapat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Natuna tahun 2021 berdasarkan pengajuan. “Ya, kita ajukan ke pusat,” ucapnya, di ruang kerjanya, saat ditemui wartawan harianmetropolitan, Kamis 19 Agustus 2021.
Pembangunan Balai Penyuluhan KB ini nantinya difungsikan sebagai tempat media center penyuluhan KB yang akan dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana. “Jadi, setiap balai ada petugasnya, namun untuk tahun ini hanya bisa satu orang per balai, kondisi anggaran tidak memungkinkan seperti tahun lalu bisa sampai tiga orang,” ucapnya.
Petugas Lapangan Keluarga Berencana sendiri bertugas untuk melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pembangunan keluarga terencana. Dimana, batas usia menikah yang ideal itu diatas umur 19 tahun. “Ya, jadi fokusnya tidak hanya pada persoalan anak saja, tapi lebih membahas soal pernikahan dini,” katanya.
Ia mengatakan, edukasi ini juga untuk menekan angka stunting di Natuna, sebab satu faktor penyebabnya adalah pernikahan di usia dini. Seorang perempuan jika menikah dibawah umur 19 tahun, organ tubuhnya belum matang. “Nah, edukasi ini yang selalu diberikan pada masyarakat oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Natuna,” ucapnya.
Ia berharap, kedepan Balai Penyuluhan KB dapat terbangun di Kecamatan Pulau Tiga Barat dan Suak Midai. “Ya, kita doakan agar kedepan kedua kecamatan itu dapat bantuan pembangunan balai KB dari pusat,” tegasnya. (*Sarwanto)