
NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Orang tua di Kabupaten Natuna mengeluhkan pembayaran SPP di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pasalnya, SPP untuk tingkat SMA dan SMK dan SLB Negeri dibawah naungan Pemerintah Provinsi. Jadi Pemerintah Daerah tidak bisa menanggung subsidi SPP untuk tingkat sekolah tersebut.
Warga Kecamatan Bunguran Tengah, Holis, mengaku berat untuk membayar SPP anaknya di sekolah karena saat ini masa pandemi Covid-19.
“Pemasukan agak susah, belum lagi anak belajar daring kan harus pakai kouta,” kata Holis saat diwawancarai dikediamannya, Rabu 25 Agustus 2021 pagi.
Ia menyebut, bahwa ia harus menyiapkan uang untuk membayar SPP perbulannya Rp50 ribu dan kouta internet Rp102 ribu. “Berat rasanya, apalagi anaknya ada dua, dan penghasilan pas-pasan,” ujar Holis yang berprofesi sebagai petani.
Holis meminta, agar Pemerintah bisa melonggarkan atau menggratiskan SPP dimasa pandemi Covid-19.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi sebelumnya pernah menggratiskan SPP untuk sekolah SMA dan SMK dan SLB Negeri selama tiga bulan pada April 2020 lalu. Kebijakan itu sebagai pengganti pulsa internet (selama proses belajar di rumah). (*Jagokma)