
TANJUNGPINANG, harianmetropolitan.co.id– Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Covid-19 di Kota Tanjungpinang masih diterapkan mulai 24 Agustus hingga 6 September 2021. Perpanjangan ini sesuai Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 37 tahun 2021 tentang PPKM level 3, level 2, dan level 1, serta mengoptimalkan posko penanganan covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran covid-19.
“Sebelumnya, penerapan level 3 juga sudah dilaksanakan di kota Tanjungpinang, sejak 10-23 Agustus 2021 lalu,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Tanjungpinang, Rustam, Selasa 24 Agustus 2021 malam saat menggelar sosialisasi protokol kesehatan.
Dijelaskannya, dalam Inmendagri tersebut, daerah dengan kriteria level 3 dilaksanakan dengan ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen, kecuali untuk SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB maksimal 62 persen dan PAUD 33 persen sampai dengan menjaga jarak minimal 1,5 M dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
“Pelaksanaan perkantoran diberlakukan 75 persen Work From Home (WFH) dan 25 persen Work From Office (WFO) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat,” tambahnya lagi.
Kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, informasi, pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang serta objek tertentu, pasar, toko, swalayan dan supermarket baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
“Industri dapat beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 hari,” jelas Rustam yang saat ini menjabat sebagai Kepala DP3APM Kota Tanjungpinang.
Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan diizinkan beroperasi 50 persen dari pukul 10.00 wib sampai pukul 20.00 wib. Tempat ibadah yakni Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat lainnya yang difungsikan dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah maksimal 25 persen atau maksimnal 50 persen dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama.
Untuk pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, kegiatan makan/minum ditempat umum seperti warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka yang pengaturan teknisnya diatur oleh pemerintah daerah.
Sementara, restoran/rumah makan dan kafe dengan skala kecil, sedang atau besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall dapat melayani makan ditempat/ dine in dan dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 wib, dengan kapasitas pengunjung 25 persen, 2 orang per meja dan menerima makan dibawa pulang/ delivery/ take away dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Kegiatan pada area publik, fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya diizinkan beroperasi 50 persen. Kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan kerumunan) diizinkan beroperasi 50 persen.
Kegiatan tersebut diizinkan beroperasi dengan ketentuan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah daerah.
Rustam yang juga mantan Kadinkes ini pun menambahkan, sesuai Inmendagri tersebut, Kota Tanjungpinang masih memberlakukan aturan PPKM level 3 dari 24 Agustus s.d. 6 September.
“Perpanjangan Surat Edaran Walikota terkait penerapan PPKM level 3, akan diterbitkan menyesuaikan inmendagri terbaru,” imbuhnya.
Rustam mengatakan, meski Tanjungpinang belum turun dari level 3, namun kasus covid-19 menunjukkan perbaikan kondisi yang terus melandai, dengan penurunan kasus baru, penambahan pasien sembuh, dan berkurangnya kasus aktif.
Meski kasus aktif semakin menurun, Rustam meminta masyarakat tetap waspada karena pandemi covid-19 masih belum selesai.
“Jangan lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M secara ketat,” imbaunya. (*Doni Sianipar)