
ANAMBAS, harianmetropolitan.co.id – Nazar, salah satu nelayan di Tarempa, mengungkapkan, hasil tangkapnya pada tahun ini sudah mulai berkurang, tidak seperti tahun sebelumnya. Mungkin karena banyaknya kapal pencari ikan, sehingga ikan sudah mulai berkurang.
Nazar menerangkan, kapalnya berkapasitas mesin motor menggunakan mesin dompeng dengan jarak pencarian ikan sejauh 30 mil dari daratan. “Jika angin kuat kita tidak bisa melaut, apalagi mau masuk bulan akhir tahun saat ini,” ucapnya saat ditemui wartawan, Selasa 5 Oktober 2021.
Nazar mengatakan, dalam mencari ikan, ia tidak sendiri tetapi bersama temannya dan alat yang digunakan masih tradisional yakni pancing ulur.
“Dalam sepekan kami mencari ikan sebanyak 4 hari kelaut,” katanya. Setelah mendapatkan ikan hasil tangkap, baru dijual kepada penampung ikan kemudian dijual lagi ke pasar.
Ia menjelaskan, jumlah modal atau ransum yang dibawa kelaut sebanyak Rp1,5 juta, meliputi, minyak, sembako dan es. Dari hasil tersebut kadang- kadang mendapatkan 150 kilogram dan hasilnya untuk menghidupi keluarga.
“Yang namannya rezeki kadang dapat kadang tidak,” ujarnya. Jenis ikan yang di dapatinya seperti, ikan tongkol, manyuk, dan kerisi.
Nazar mengakui selama ini belum pernah mendapatkan bantuan. Ia berharap kepada pemerintah agar bisa memberikan bantuan kepada dirinya seperti alat tangkap dan lainnya. (*Roza)