
LINGGA, harianmetropolitan.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, Kepulauan Riau melalui Dinas Perhubungan telah melaksanakan rehabilitasi pembangunan Pelabuhan Roro, Desa Jagoh, Kecamatan Singkep Barat yang bersumber dari Dana Aloksi Khusus (DAK).
Namun, adanya terkait keterlambatan hari atau waktu pekerjaan Ramp Door Proyek Pelabuhan Roro oleh pihak Kontraktor.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Lingga, Selamat mengatakan, menurut Mandor pengawasan pekerjaan dari pihak Kontraktor menyampaikan, keterlambatan pengerjaan tersebut, bukan dikarenakan ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Namun dikarenakan beberapa faktor, termasuk juga faktor cuaca yang kurang bersahabat.
“Kendala pekerjaan oleh pihak kontraktor karena cuaca yang tidak bersahabat, ditambah lagi masuk bulan november hingga Desember cuaca sering hujan, sehingga para pekerja tidak bisa maksimal melakukan aktivitasnya. Jika sudah turun hujan para pekerja tidak bisa bekerja, apalagi para pekerja bidang las besi pemotongan maupun penyambutan plat besi yang diperlukan. Semua tidak bisa dilakukan saat cuaca turun,” kata Selamat mengurai penyampaian dari pihak mandor kontraktor.
Namun, Kadishub Lingga, Selamat sepertinya enggan duduk diam, ia langsung turun di lapangan guna untuk memastikan agar pekerjaan yang dilakukan secara maksimal dan bermutu.
“Tentu kita dari pihak Dinas, ingin pekerjaan ini secara maksimal dan bermutu sehingga dampaknya bisa dimanfaatkan dengan jangka lama oleh masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Lingga,”tutur Selamat.
Adapun, lambannya pengerjaan tersebut, kata Selamat, memang di dalam kontrak harusnya diselesaikan pada tanggal 13 Desember 2021. Tetapi, ada beberapa kendala prismiornya terutama untuk bahan baku.
“Bahan baku ini memang tidak berada dilokasi Provinsi Kepri, karena harus dipesan dari luar,”kata Selamat.
Selamat memaparkan, Kemudian kita melakukan perpanjangan kontrak, otomatis yang memang kita meminta kepada pihak ketiga dan menegaskan kepada pihak ketiga segera melakukan percepatan pekerjaan dengan penambahan personil serta waktu lembur kerja.
“Ya, pihak ketiga mematuhi itu dan berkomitmen melakukan penyelesaian pekerjaan ini,” beber Selamat.
Rencananya sebelum tanggal 23 Desember pekerjaan selesai, namun karena prismiornya terutama tentang Hidrolik yang harus di pesan dari Jakarta. Namun kondisinya pihak pemesanan ternyata bukan dari pihak kita saja. Ada beberapa pemesanan yang bersamaan dengan kita, daerah-daerah lain.
“Alhamdulilah Hidrolik yang dipesan itu, untuk Kabupaten Lingga dipercepat dan Alhamdulillah, Lingga yang diselesaikan terlebih dahulu. Maka pada semalam Hidrolik yang dipesan sudah sampai di lokasi,” jelasnya.
Dan maksimal pengerjaan itu pada tanggal 26 – 27 Desember 2021 semua pekerjaan itu sudah klier. Jadi proses ini tidak melepas dari proses-proses ganda karena tetap berjalan. Pada intinya proses yang ada tetap kita jalani dan kita juga sudah berkoordinasi bahwa percepatan ini tetap dilakukan
“Insyaallah demi masyarakat Kabupaten Lingga. Dan kita juga tidak mudah untuk mendapatkan anggaran DAK ini, jadi ini tidak main-main karena ini juga kebutuhan masyarakat kabupaten Lingga bahwa selesai ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Dan untuk proses normalisasi dan normalnya operasi Kapal Roro. Insyaallah pada awal Januari 2022 sesuai dengan rilis kita sebelumnya bahwa, normal operasi Roro terutama rute dari Penarek – Jagoh dan Jagoh – Tungkal termasuk juga Batam dan Tanjung pinang.
“Insyaallah pada awal Januari. Kita juga sudah berkoordinasi dengan SDP tinggal menunggu selesai Hidrolik dan pemasangan semuanya di uji coba, itu kita sudah bisa beroperasi”. Tutup Selamat.(Hen)