Kondisi Jalan Utama Pasar Apung Pancur Butuh Perhatian Pemkab Lingga

LINGGA, harianmetropolitan.co.id – Kondisi Akses Jalan utama pasar apung, Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, sudah selayaknya menjadi perhatian pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga.

Adapun kondisi Pelantar semen saat ini sudah pada berlobang sehingga untuk menutup lobang tersebut hanya bersanggakan papan.

Patut diketahui juga, Pasar apung pancur merupakan urat nadi bagi warga pesisir maupun daratan untuk berbelanja kebutuhan pokok, dengan adanya kondisi bangunan tersebut sehingga membuat para pengunjung merasa was-was saat melintasi.

“Pelantar ini tampak masih bagus jika dilihat dari bagian atas, coba lihat di bawah, bagian pondasi pelantar saat ini, kondisinya sudah sangat memprihatinkan,” ujar San.

San menuturkan, Tiang penyangga pelantar yang terbuat dari beton itu sudah mulai keropos, Campuran semen pasir dan batu pembungkus besi tulang pondasi banyak yang mengelupas sehingga besi tulang pondasi terlihat jelas dengan kondisi berkarat lantaran terkena uap air laut.

“Kondisi pelantar semen itu sudah parah, sehingga merasa was-was saat melintasi, apalagi ditambah dengan beban yang berat melintasi,” tuturnya.

Tambah San, sudah selayaknya pemerintah Kabupaten Lingga, atau dinas terkait untuk memikirkan kondisi pelantar tersebut demi keselamatan pengguna jalan.

“Kondisi jalan laut tentu berbeda dengan jalan darat. Kedepan perlu perencanaan yang matang agar jalan tetap awet dan tetarapi,” harapnya.

Bukan Jalan utama saja yang kondisinya memperhatianan, bahkan jembatan pertama penyebrang penghubung antara sungai, yang lebar 2 meter mengalami hal yang serupa,  keadaan campuran semen pasir dan batu pembungkus besi tulang pondasi banyak yang mengelupas sehingga besi tulang pondasi terlihat jelas dengan kondisi berkarat lantaran terkena uap air laut.

Baca Juga :  Soerya Hadiri Peresmian Sekretariat Maluku, Ketua Umum IKMAL: Kami Tidak Meragukan Kemampuan Pak Soerya Membangun Kepri

Sebagaimana diketahui, dengan kondisi yang memprihatinkan di jalan utama pasar apung pancur, sehingga membuat roda tiga (Kaisar) tidak dapat masuk, tentu saja dengan keadaan tersebut akan menghabat perekonomian bagi pengguna kaisar.

“Mudah-mudahan, kita berharap kondisi jalan utama di pasar apung pancur dapat perhatian oleh Pemkab Lingga, dan dinas terkait karena ini jalan utama menuju ke pusat belanja pancur,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, salah satu pedagang sayur dan buah-buahan, Madun berharap bila jembatan pertama ini di perbaiki Pemkab Lingga, ia meminta agar bangunan jembatan tersebut di tambah lebar, pasalnya dengan kondisi jembatan yang lebar hanya 2 meter tersebut sangat kecil, ia juga mengaku, pengendara motor sering terlanggar tempat jualannya pas turunan jembatan.

“Ketika turunan jembatan, pengendara roda dua sering terlanggar tempat jualan saya, bahkan sampai masuk dalam rumah, menurut saya, dikarenakan turunan jembatan itu tinggi dan kecil tambah lagi tikungan patah,” ungkapnya.

Ia berharap, bila bangunan itu di bangun baru oleh Pemkab Lingga, sedapat mungkin di tambah lebarnya dan secara teknis pihak Pemkab lebih paham.

“Tambah lebarnya jalan itu banyak manfaatnya, kaisar pun bisa masuk, di samping itu jujur Kita sambil jualan kadang selalu was-was juga takut pengendara pas penurunan dari jembatan tejrumus ke tempat jualan,” pungkas Madun.(**hendra)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan