
Natuna, harianmetropolitan.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Natuna meliburkan aktivitas belajar mengajar di jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) atau PAUD, SD/MI dan SMP/MTS di Kecamatan Bunguran Timur dan Bunguran Timur Laut. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah dilakukan rapat terbatas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, mengenai bencana banjir yang melanda Kecamatan Bunguran Timur dan Bunguran Timur Laut pada Rabu (14/12/2022). Hal ini dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Natuna, Indra Jhoni, saat dikonfirmasi via telephone, Rabu 14 Desember 2022.
Ia menerangkan, jika libur sekolah dilakukan selama dua hari, sejak tanggal 15-16 Desember 2022. Semua sekolah yang ada di desa dan kelurahan tersebut kita liburkan baik itu TK, Paud, SD, MI, SMP dan MTS. Menurutnya, keputusan tersebut diambil karena ditakutkan akan adanya banjir susulan yang dapat membahayakan siswa siswi saat menuntut ilmu. “Jika ada banjir susulan kemungkinan libur sekolah ini ditambah. Namun, semoga bencana banjir ini tidak terjadi lagi,” harapnya.

Sementara itu, Pemerintah Natuna juga menyiapkan tempat pengungsian di Masjid Agung Natuna serta kantor-kantor milik Pemda Natuna. Bupati Natuna, Wan Siswandi, menjelaskan, Pemkab Natuna juga akan menggandeng pihak TNI Polri serta Basarnas untuk siaga menghadapi kemungkinan yang terjadi saat hujan deras nantinya. Pihaknya juga menyiapkan nomor tanggap darurat di 08117090117, untuk akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan memberi informasi bagi warga terdampak banjir. Untuk pemberian bantuan makan siap saji, Pemda Natuna akan terus menyalurkan selama warga masih terdampak banjir. “Saya meminta warga yang berada di titik banjir untuk waspada bila perlu tinggal di tempat-tempat yang aman untuk sementara waktu, dan menetapkan Masjid Agung sebagai posko korban banjir,” tutupnya.
Terpisah, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, langsung menghubungi Kepala BPBD Provinsi Kepri, agar segera mengidentivikasi dampak dari banjir yang melanda Natuna tersebut. Ansar meminta agar pihak BPBD Kepri berkoordinasi dengan Pemkab Natuna, lalu segera menyalurkan bantuan yang dibutuhkan yang sifatnya mendesak untuk masyarakat yang menjadi korban.

“Kita sudah minta Dinas BPBD untuk berkoordinasi dengan Pemkab Natuna. Alhamdulillah sejauh ini kita mendapatkan informasi tidak ada korban jiwa, namun banyak sekali rumah yang berdampak. Sekarang masyarakat berada di pengungsian sambil menunggu banjir surut. Kita minta agar segera distribusikan bantuan untuk membantu para korban banjir, dan harus cepat,” kata Ansar Ahmad di Jakarta.
Pemkab Natuna sendiri, terang Gubernur, sesuai informasi yang dia terima, sudah menyediakan berbagai tempat pengungsian. Meskipun sebagian masyarakat ada yang memilih mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga terdekat yang tidak terdampak banjir
“Kita bersyukur juga Pemkab Natuna gerak cepat menangani ini. Kita doakan saja semua akan baik-baik saja, tidak ada korban jiwa. Dan kepada para korban terdampak agar bersabar,” ujar Ansar. (*Rian)
