
Tanjungpinang, (harianmetropolitan.co.id) – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura bernama Sam’on divonis hakim dengan hukuman selama tujuh bulan penjara.
Terdakwa Sam’on dihukum atas kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada istrinya berinisial Y dan anaknya inisial O.
“Atas perbuatannya, terdakwa dijatuhi hukuman selama tujuh bulan penjara,” terang majelis hakim yang dipimpin Siti Hajar Siregar membacakan amar putusannya pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, Rabu (01/03/2023).
Dalam amarnya, hakim menilai terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melanggar ketentuan Pasal 44 ayat 1 Jo pasal 5 huruf A UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman 10 bulan penjara.
Atas vonis tersebut, terdakwa menyatakan menerima, sementara JPU mengatakan masih pikir-pikir.
Berdasarkan dakwaan JPU, kasus KDRT ini sendiri terjadi pada Selasa (18/10/2022) lalu di rumah pasangan suami istri (Pasutri) ini.
Kejadian berawal dari cekcok mulut antara terdakwa dengan isterinya (korban Y) hingga berujung perkelahian dengan saling melemparkan barang.
Di tengah perkelahian, anak korban Y berinisial O mencoba melerai, namun ia diduga mendapat pukulan tangan dari terdakwa di bagian muka hingga bibir O luka dan berdarah.
Sementara, korban Y diduga mengalami luka lecet di bagian pergelangan tangan kirinya. Hal ini, berdasarkan pemeriksaan visum dari dokter Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang.
Atas kejadian tersebut, lalu korban Y bersama anaknya melaporkan Sam’on ke polisi hingga kasusnya bergulir ke pengadilan. (Rindu Sianipar)