
Tanjungpinang, (harianmetropolitan.co.id) – Tim Jatanras Polresta Tanjungpinang bersama Polsek Tanjungpinang Timur berhasil meringkus dua tersangka kasus pembobolan sebuah gudang kelontong.
Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Adam Yurizal Sasono mengatakan, kedua tersangka pencurian dengan pemberatan (Curat) ini yakni Pirman (49) dan Maruli Surya (29). Keduanya, diamankan di dua lokasi berbeda.
“Satu tersangka diamankan di Sungai Lekop, Kabupaten Bintan, sementara satu lagi saat berada di sebuah Ruli di Kota Batam,” ujar Kapolsek di Tanjungpinang, Selasa (14/03/2023).
Para pelaku, lanjut Adam, beraksi di sebuah gudang kelontong yang ada di Komplek Gudang Metro Industrial Park milik PT Pasifik Cemerlang Perkasa di Jalan Kijang Lama, Kota Tanjungpinang, 5 Maret 2023 lalu sekitar pukul 03.40 WIB.
Dalam aksinya, para pelaku berhasil mengambil uang senilai Rp31 juta milik korban yang saat itu disimpan di brankas yang berada di gudang tersebut.
“Dalam kasus ini, korban menderita kerugian senilai kurang lebih Rp31 juta,” ujar Adam yang saat itu didampingi Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Tanjungpinang, Ipda Freddy Simanjuntak.
Freddy menambahkan, dalam aksi pembobolan gudang ini, melibatkan tiga pelaku yang memiliki peran berbeda.
Dua sudah berhasil diamankan, sedangkan satu pelaku yang diduga sebagai otak pelaku masih dalam pengejaran dan telah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang).
Saat beraksi, para pelaku terlebih dahulu merusak dan mendobrak pintu gudang yang terbuat dari besi di bagian belakang dengan menggunakan linggis dan parang.
“Ada pelaku yang merusak pintu gudang. Ada pelaku yang masuk ke dalam gudang dan mengambil uang di brankas, ada pelaku yang memantau lokasi,” ujar Freddy.
Sebelum meninggalkan lokasi usai beraksi, lanjut Freddy, pelaku sempat merusak kabel kamera pemantau (CCtv) yang ada di sekitar gudang.
Freddy menyampaikan, kedua tersangka merupakan resedivis kasus pencurian yang sebelumnya beraksi di daerah lain.
Freddy menambahkan, pihaknya akan segera menangkap pelaku yang masih DPO.
“Kita himbau agar pelaku yang DPO tersebut untuk segera menyerahkan diri atau kita akan melakukan tindakan tegas,” katanya.
Dari penyelidikan sementara, sambung Freddy, uang milik korban tersebut akan digunakan para pelaku untuk kebutuhannya.
“Uangnya dibagi rata oleh para pelaku untuk digunakan berfoya-foya,” kata Freddy.
Para tersangka, lanjut Freddy, akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (Rindu Sianipar)