
Karimun, harianmetropolitan.co.id – Lanal Karimun berhasil mengamankan tiga pelaku perompakan yang aktif di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Tindakan pengamanan perairan wilayah kerja pangkalan angkatan laut Tanjung Balai Karimun (Lanal TBK) ini dilakukan oleh Tim Intel Lanal TBK, dan pelaku-pelaku tersebut juga dikenal sebagai “Pemain Lama” dalam aksi perompakan tersebut.
Ketiga pelaku, yang berinisial A, JGPP, dan MS, berhasil diamankan dari sebuah rumah di desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu, 1 November 2023, Komandan Lanal TBK, Letkol Laut (P) Joko Santosa, melalui Plaksa Mayor Laut (H) P Panjaitan menjelaskan bahwa para pelaku perompakan ini telah mengincar kapal-kapal yang melintas di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Awalnya, kelima pelaku terbukti dalam aksi perompakan, namun saat ini hanya tiga di antaranya yang berhasil diamankan, sementara dua pelaku lainnya, dengan inisial TF dan W, berhasil melarikan diri ke Batam, dan upaya pencarian mereka sedang dilakukan.
“Menariknya, ketika para pelaku dikembalikan ke rumah masing-masing oleh Lanal TBK setelah mereka terdampar di Malaysia, mereka merasa berhasil mengelabui petugas. Bahkan, pada malam sebelum mereka ditangkap pada 31 Oktober 2023, mereka sempat mengadakan pesta konsumsi sabu,” ungkapnya.
Panjaitan menyatakan, modus operandi para pelaku dengan berpura-pura memancing dan menggunakan aplikasi Ship Imfo untuk mengimput data dan menentukan kapal yang akan dirompak.
“Mereka akan memanjat kapal dengan menggunakan tali panjang untuk melakukan aksi perompakan,” tuturnya.
Para pelaku ini telah meresahkan pelayaran nasional dan internasional yang melintas di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Setelah diamankan dan diinterogasi, mereka mengaku telah melakukan aksi kejahatan ini selama 10 tahun terakhir, menggunakan speedboat dengan komplotan berjumlah 5 hingga 7 orang dalam setiap aksi perompakan.
Dampak dari kejahatan ini sangat serius, mengganggu keamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura, yang merupakan jalur perdagangan dunia.
Lanal TBK juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, tidak menerima dan atau menampung orang asing tanpa identitas yang jelas, memberlakukan wajib lapor terhadap tamu yang menginap, dan segera melaporkan jika ada orang asing yang terindikasi sebagai pelaku kejahatan perompakan.(Hariono)