
harianmetropolitan.co.id, Natuna – Kepala UPTD Samsat Natuna, Alpiuzzamari, menanggapi keprihatinan masyarakat terkait kesulitan dan biaya tinggi dalam mengurus mutasi kendaraan bermotor miliknya. Menurut Alpi, proses mutasi tidak sulit selama kendaraan tersebut bebas dari tunggakan pajak.
“Di Natuna, masih banyak kendaraan belum dimutasi karena tunggakan pajak di daerah asal. Alpi menjelaskan bahwa tunggakan ini menyebabkan biaya mutasi di Natuna menjadi tinggi dan menimbulkan beban bagi pemilik kendaraan,” ucapnya saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Kamis, 23/11/2023.
Meskipun masyarakat cenderung membeli kendaraan di luar daerah karena harganya lebih murah, Alpi menyoroti konsekuensi seperti pembayaran tunggakan pajak dan biaya mutasi. Ia mengajak untuk lebih bijak dalam memilih kendaraan, menekankan keuntungan membeli di Natuna meskipun dengan harga sedikit lebih tinggi.
Alpi menegaskan bahwa proses mutasi sebenarnya tidak rumit, dan Undang-Undang telah menetapkan registrasi ulang dalam waktu 3 bulan untuk menghindari denda pajak. Ia menyayangkan bahwa seringkali pemilik kendaraan yang mampu membeli kendaraan mahal terkendala oleh biaya mutasi yang sebenarnya tidak seberapa.
Oleh karena itu ia berharap agar pemilik kenderaan menyelesaikan dulu tunggakan pajak di daerah asal sebelum melakukan mutasi. Alpi mengucapkan terima kasih atas respon positif dari masyarakat dan menganjurkan agar mereka berkonsultasi langsung ke kantor Samsat Natuna di jalan Adam Malik, Bandarsyah, untuk informasi lebih lanjut.
Editor: Norma