
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Lingga Timur pada Rabu, 5 Februari 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Pertemuan Desa Sungai Pinang ini dibuka secara resmi oleh Selamat, M.IP, yang mewakili Bupati Lingga.
Musrenbang merupakan agenda tahunan yang berperan penting dalam menyusun rencana pembangunan daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk menampung, membahas, dan menyepakati usulan pembangunan dari desa-desa di Kecamatan Lingga Timur agar dapat diakomodasi dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lingga tahun 2026.
Dalam sambutannya, Selamat menyampaikan bahwa tema Musrenbang tahun ini masih mengacu pada visi-misi pemerintahan sebelumnya, yakni “Terwujudnya Kabupaten Lingga Sebagai Bunda Tanah Melayu yang Maju dan Sejahtera.”
Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri), meskipun nantinya tema dapat disesuaikan dengan kepemimpinan yang baru setelah ada kebijakan lebih lanjut.
“Untuk sementara, Musrenbang desa masih dilaksanakan sesuai petunjuk dari Mendagri. Nanti, setelah ada arahan lebih lanjut, tema akan disesuaikan dengan visi-misi kepemimpinan yang baru,” ujar Selamat.
Ia juga menekankan bahwa Musrenbang harus menjadi wadah diskusi yang efektif dan produktif antara pemerintah daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta masyarakat desa. Tidak hanya sebagai formalitas tahunan, Musrenbang harus mampu menghadirkan solusi konkret bagi kebutuhan pembangunan masyarakat.
Salah satu tantangan utama dalam perencanaan pembangunan daerah adalah memastikan bahwa usulan dari desa selaras dengan kebijakan strategis pemerintah daerah dan nasional. Oleh karena itu, Bapelitbang Kabupaten Lingga menegaskan pentingnya pendekatan sinergis antara usulan berbasis bottom-up dari desa dan kebijakan top-down dari pemerintah daerah serta OPD.
“Bupati berharap OPD tidak hanya menunggu usulan dari desa, tetapi juga memiliki program yang bersifat top-down di desa-desa. Hal ini penting karena dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), desa hanya dapat mengusulkan lima prioritas utama. Sementara itu, masih banyak kebutuhan pembangunan yang harus dipenuhi di luar lima usulan tersebut,” jelas Selamat.
Ia juga mengingatkan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara OPD dan kepala desa dalam menentukan usulan prioritas. Tanpa komunikasi yang baik, bisa saja program penting terlewatkan dari daftar usulan.
Kabupaten Lingga memiliki potensi besar di berbagai sektor, mulai dari perikanan, pertanian, pariwisata, hingga industri kreatif. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, perencanaan pembangunan harus matang dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Beberapa isu utama yang menjadi perhatian dalam Musrenbang Kecamatan Lingga Timur tahun ini meliputi:
1. Peningkatan Infrastruktur Desa
Infrastruktur desa, terutama jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya, menjadi salah satu fokus utama Musrenbang. Beberapa desa di Kecamatan Lingga Timur masih menghadapi kendala aksesibilitas, yang berdampak pada perekonomian dan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas dalam diskusi tahun ini.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul menjadi kunci kemajuan Kabupaten Lingga. Oleh karena itu, sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas dalam Musrenbang ini. Beberapa desa mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana sekolah, penambahan tenaga pendidik, serta peningkatan fasilitas kesehatan.
3. Penguatan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Daerah
Kabupaten Lingga memiliki potensi besar di sektor perikanan, pertanian, dan UMKM. Musrenbang kali ini menyoroti pentingnya program pemberdayaan ekonomi yang lebih konkret, seperti pelatihan keterampilan bagi masyarakat, bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM, serta peningkatan akses pasar bagi hasil pertanian dan perikanan lokal.
4. Pengelolaan Lingkungan dan Ketahanan Bencana
Sebagai daerah kepulauan yang rentan terhadap perubahan iklim dan bencana alam, Kabupaten Lingga perlu memiliki strategi pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Beberapa desa mengusulkan program rehabilitasi hutan mangrove serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
Musrenbang Kecamatan Lingga Timur ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Camat Lingga Timur beserta jajaran, Kepala OPD, seluruh kepala desa se-Kecamatan Lingga Timur, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tim Penggerak PKK, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para pendamping desa dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Selamat kembali mengingatkan bahwa Musrenbang bukan sekadar acara tahunan, tetapi harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam pembangunan yang lebih baik.
“Pesan Pak Bupati, pertemuan Musrenbang ini harus berjalan dengan serius dan intens. Meskipun menjadi agenda rutin tahunan, diskusi yang dihasilkan harus tetap berbobot agar mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat desa dan kecamatan,” ujarnya.
Bapelitbang Kabupaten Lingga juga menegaskan komitmennya untuk mengawal proses Musrenbang agar setiap usulan yang diajukan benar-benar bisa direalisasikan.
“Kami di Bapelitbang akan memastikan bahwa usulan yang disepakati dalam Musrenbang ini tidak hanya menjadi dokumen, tetapi benar-benar menjadi program yang dapat dieksekusi. Dengan perencanaan yang matang dan sinergi antara semua pihak, kami optimis pembangunan di Kabupaten Lingga, khususnya di Kecamatan Lingga Timur, akan semakin maju dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata salah satu perwakilan Bapelitbang.
Dengan adanya Musrenbang ini, diharapkan pembangunan di Kabupaten Lingga semakin terarah, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lingga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan daerah, sehingga setiap program yang dilaksanakan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan rakyat. (Hendra)