Dana BTT di BPKPD Natuna Membengkak, Saat Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Dipangkas

NATUNA- harianmetropolitan.co.id- Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Natuna, Suryanto, tidak bergeming saat dikonfirmasi wartawan terkait alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2025 tembus Rp10 miliar, Rabu 9 April 2025.

Anggaran ini naik sampai 5 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, dimana alokasi BTT dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) biasanya berkisar Rp2 miliar, kecuali dimasa COVID-19. Persoalan ini tentu jadi tanda tanya, mengapa tahun 2025 ada kenaikan anggaran BTT cukup fantastis, sementara sektor penting seperti anggaran pendidikan dan kesehatan justru dipangkas?

Regulasi memang mengatur tentang alokasi belanja BTT, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri  nomor 77 tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan.

Namun, menambah alokasi anggaran BTT sampai 5 kali lipat ditengah gejolak efisiensi, harus jadi perhatian Bupati Natuna, Cen Sui Lan. Jangan sampai persoalan ini “menjeratnya” dimasa mendatang.

Baca Juga :  Marlin Hadiri Pekan Literasi Digital Kota Batam

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, saat ditanya, terkait lonjakan Belanja Tidak Terduga meminta wartawan untuk menanyakan langsung pada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Natuna.

Meski saat ini orang-orang pilihan Wan Siswandi masih menduduki posisi jabatan strategis di pemerintahan, namun, ketertutupan informasi keuangan daerah justru menimbulkan ketidakpercayaan publik pada pemerintah. Kepala BPKPD Natuna tidak menjawab sejumlah pertanyaan wartawan, meski instansinya tengah jadi sorotan publik.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Natuna, Rusdi, juga tidak bergeming saat ditanya mengapa alokasi anggaran BTT meningkat sampai lima kali lipat di tahun 2025. Wakil rakyat ini kerap bungkam saat dikonfirmasi, terkait berbagai isu yang sudah menjadi pembicaraan dan gejolak di masyarakat. (***Rian)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan