
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) didominasi oleh kawasan perairan dibandingkan daratannya. Sekitar 96 persen dari total wilayah Kepri merupakan laut, menjadikan daerah ini kaya akan pulau-pulau, baik berukuran besar maupun kecil, Jumat 11 April 2025.
Letak geografis ini membuat Kepri menjadi salah satu titik strategis untuk jalur transportasi laut dan udara. Di bidang pariwisata, Kepri memiliki berbagai destinasi wisata bahari, seperti tempat menyelam dan snorkeling yang populer. Oleh karena itu, keberadaan pelabuhan sangat penting bagi aktivitas para nelayan dan wisatawan.
Namun, kondisi berbeda terlihat di Pelabuhan Nelayan Sabang Muduk yang berlokasi di Kelurahan Sabang Barat, Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna. Pelabuhan ini kini dalam keadaan rusak dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Pelabuhan yang dibangun sejak tahun 2011 dengan dana dari APBD Kabupaten Natuna kini mengalami kemiringan struktur. Beberapa bagian tampak mengalami kerusakan parah akibat faktor usia, menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan runtuh ke laut.
Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kepri, Marzuki, dalam agenda reses beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan bahwa masyarakat setempat sudah lama mengeluhkan kondisi pelabuhan yang menjadi fasilitas utama nelayan di kawasan tersebut.
“Pelabuhan ini menjadi titik penting bagi aktivitas para nelayan, seperti membongkar hasil tangkapan dan menambatkan kapal mereka. Karena itu, kondisinya yang memprihatinkan sangat mengganggu,” ungkap Marzuki.
Ia juga menyoroti bahwa usia pelabuhan yang cukup lama dan dampak dari kondisi alam di wilayah Natuna turut mempercepat kerusakan fasilitas tersebut. Oleh sebab itu, ia mendorong adanya tindakan segera dari pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan total.
“Kami sangat berharap agar Pemerintah Provinsi Kepri dapat segera melakukan revitalisasi pelabuhan ini, karena perannya sangat penting dalam mendukung ekonomi masyarakat pesisir,” pungkasnya. (**Hn)