
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Fery Zaldi, menyoroti kondisi kebersihan Gunung Ranai belakangan ini mulai tercemar oleh sampah, terutama akibat meningkatnya jumlah pendaki. Ia menyampaikan bahwa Gunung Ranai, juga merupakan salah satu geosite andalan dalam kawasan Geopark Natuna, memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya, terutama terkait dengan persoalan sampah, Jumat 9 Mei 2025.
“Gunung Ranai termasuk dalam kategori olahraga wisata khusus. Memang pengelolaannya melibatkan berbagai pihak, tergantung pada aspek yang dibahas. Misalnya, jika terkait dengan kawasan hutan maka itu masuk ke dalam ranah kehutanan. Untuk aspek keamanan menjadi bagian dari BPBD, dan dalam hal kebersihan, kami dari Dinas Lingkungan Hidup turut bertanggung jawab,” ujar Fery.
Fery menjelaskan bahwa saat ini telah ada komunitas masyarakat menjadi pengelola Gunung Ranai dan turut bertugas mengatur ketertiban pendakian. Komunitas tersebut juga aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan telah beberapa kali melakukan aksi bersih gunung. “Komunitas ini tidak hanya sekali atau dua kali melakukan aksi bersih, tetapi sudah sering. Bahkan, saat ini mereka juga berencana memasang plang peringatan di titik-titik rawan serta mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.
DLH Natuna mengaku siap mendukung kegiatan yang dilakukan komunitas-komunitas cinta alam ini.
“Kami sangat mendukung setiap kegiatan pelestarian dan pembersihan. Jika ada aksi bersih gunung, kami ucapkan terima kasih, dan jika diperlukan, kami siap membantu, termasuk menyediakan kantong sampah atau fasilitas lain apa saja dibutuhkan,” ujar Fery.
Ia juga mengimbau kepada para pendaki dan wisatawan berkunjung ke Gunung Ranai agar tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama dari sampah plastik yang sulit terurai.
“Gunung Ranai adalah aset wisata dan geologi berharga. Menjaga kebersihannya bukan hanya tanggung jawab komunitas, tapi juga kita semua,” pungkasnya.
(***Hani)