
KARIMUN-harianmetropolitan.co.id- Pembangunan Gedung Farmasi tahun 2025 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, tengah berjalan. Sejumlah pekerja terlihat sibuk menyelesaikan proyek ini agar tepat waktu sehingga dapat difungsikan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Damuzar, saat dikonfirmasi, Kamis 18 September 2025, mengaku proyek itu dikerjakan oleh CV Senendan dengan nilai kontrak Rp2.305.712.593. Sejauh ini, kontraktor sudah bekerja dengan baik, karena ia rutin turun kelapangan dan mendapat laporan progres pekerjaan dari konsultan pengawas. “Kita memastikan pekerjaan itu sesuai Rancana Anggaran Biaya (RAB),” ucapnya.
Ia tidak menampik ada kendala teknis dilapangan terkait dengan metode kerja dari pihak kontraktor, dimana pembangunan penahan tanah (Batu Miring) belum selesai, namun pekerjaan struktur utama sudah dikerjakan.
Menanggapi persoalan itu, ia memastikan jika pembangunan pondasi tapak bukan diatas tanah timbunan, melainkan sampai ke galian tanah keras. Meski demikian, ia sudah meminta kontraktor agar segera di bangun batu miring untuk mencegah penurunan tanah apalagi saat ini musim hujan. “Mereka sudah kerjakan dan tinggal memasang batu miring,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Panita Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Liza Sri Kusuma Devi, saat ditemui di Ruang Kepala Bidang Penunjang, RSUD Muhammad Sani. Pada wartawan ia mengaku rutin melakukan monitoring agar pembangunan itu berjalan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pihaknya tidak menutup diri untuk menerima masukan jika ada informasi dilapangan terkait pelaksanaan pembangunan. Namun, sejauh ini ia mengaku pihak kontraktor sudah bekerja maksimal agar pekerjaan tepat waktu.
Sementara itu, kontraktor CV Senendan, Heri, saat dikonfirmasi wartawan mengaku jika pembangunan struktur utama dikerjakan bersamaan dengan batu miring tidak akan mengganggu kualitas pekerjaan, karena pembangunan pondasi tapak bukan diatas tanah timbunan, melainkan sampai ke galian tanah keras. “Kami sudah perhitungkan dan itu hanya metode pekerjaan saja,” ucap Heri.
Ia berterimakasih atas masukan tersebut dan pihaknya sudah meminta pekerja segera membangun batu miring agar tanah tidak turun. “Kami segera tindaklanjuti,” katanya. (***Rian/Hariono)