
NATUNA, harianmetropolitan.co.id Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Kabupaten Natuna, Zaharuddin, memastikan kondisi pasokan air bersih di wilayah Natuna saat ini berjalan lancar, termasuk untuk kebutuhan kegiatan Sekolah Rakyat yang telah memasuki minggu ketiga pelaksanaannya, Jumat 24 Oktober 2025.
“Alhamdulillah, untuk musim penghujan ini air kita lancar. Termasuk pasokan di Sekolah Rakyat, sejauh ini aman,” ujar Zaharuddin.
Meski demikian, ia mengakui bahwa di lapangan masih terdapat kendala teknis yang sesekali menghambat aliran air. “Biasanya kalau air tidak lancar, penyebabnya karena ada kerusakan pada pipa. Saat musim hujan debit air meningkat, tekanan menjadi besar dan pipa yang sudah tua bisa retak atau pecah. Kadang juga karena tertimpa pohon tumbang,” jelasnya.
Zaharuddin menambahkan, keluhan masyarakat terkait air tidak mengalir saat hujan juga bisa disebabkan oleh faktor teknis lain. “Ada kemungkinan karena angin yang masuk ke sistem pipa. Jadi, seperti manusia, pipa juga bisa ‘masuk angin’. Saat kita melakukan pengecekan, perlu mencari titik udara itu di antara sambungan rumah ke pipa utama,” katanya.
Menurutnya, PDAM terus berupaya memberikan edukasi kepada pelanggan agar memahami kondisi tersebut. “Kami sudah melakukan sosialisasi melalui media agar masyarakat bisa mengerti proses dan kendala di lapangan. Kadang masyarakat bertanya kenapa perbaikan tidak langsung dikerjakan, padahal jarak dari kantor kami ke sumber air di gunung bisa memakan waktu hingga tiga jam berjalan kaki,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihak PDAM tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bahkan para petugas kerap lembur hingga malam hari. “Kami mohon masyarakat juga bisa memahami fasilitas yang ada. Selama ini, banyak yang mengira PDAM punya kewenangan penuh soal pembangunan, padahal kami hanya sebagai pengelola,” ujarnya.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 Pasal 52, lanjut Zaharuddin, pembiayaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah sesuai kewenangannya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini telah ada proyek pembangunan jaringan transmisi dari Embung Sebayar, namun sifatnya masih sebagai penunjang untuk memenuhi kebutuhan yang ada. “Pembangunan ini belum bisa menuntaskan seluruh kebutuhan air di Natuna, tapi setidaknya membantu backup pasokan di beberapa wilayah,” tuturnya.
Sementara itu, terkait banyaknya pipa yang sudah kadaluarsa atau rusak, PDAM Natuna terus mengajukan permohonan penggantian ke pemerintah. “Kami sudah beberapa kali mengajukan perbaikan pipa dan tahun ini kembali mencoba menyampaikan usulan tersebut. Natuna ini sebenarnya punya potensi air yang sangat baik, tinggal bagaimana dukungan pembangunan infrastrukturnya bisa lebih maksimal,” pungkas Zaharuddin. (***Hn)
