Proyek Desa Batu Gajah, Proyek Siluman?

harianmetropolitan.co.id, Kampar–  Kinerja Junaidi, Kepala Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, patut dipertanyakan. Tidak transparannya sang kades dalam menggunakan anggaran dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) jadi buah bibir dikalangan masyarakat.

Tindakan menutup-nutupi penggunaan anggaran jelas mengangkangi undang – undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dan Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018, tentang pengadaan barang dan jasa, dimana setiap pembangunan dibiayai negara, harus menyertakan papan informasi proyek.

“Kami, masyarakat Desa Batu Gajah tidak tau berapa anggaran DD dalam program pembangunan infrastruktur di Desa Batu Gajah,” ucap sumber media harianmetropolitan, tak ingin disebut jati dirinya, Sabtu 16 November 2019.

Sumber menegaskan, selama Junaidi jadi Kepala Desa, pekerjaan pembangunan tidak ada plang  informasi. Ironisnya, tokoh masyarakat jarang dilibatkan dalam Musrenbang, hanya aparatur desa saja.

Iapun mengakui, jika Ketua BPD Desa Batu Gajah sudah pernah menegur sang kades, namun hasilnya, kurang memuaskan. Oleh sebab itu, warga Desa Batu Gajah ini berharap, Camat maupun  Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), dan Inspektorat  Kabupaten Kampar, dapat menegur Kepala Desa Batu Gajah agar lebih transparan dalam mengelola dana desa. “Karna itu bukan uang pribadi, tapi uang masyarakat,” ucap sumber.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Penjambretan Ditangkap Polisi Tanjungpinang

Sementara itu, Ketua TPK sekaligus Kepala Dusun I Langgini Edi Candra, saat dikonfirmasi terkait hal itu malah tidak tau banyak. “Lebih baik tanyakan langsung sama pak kades. Pokoknya saya tidak tahu apa – apa,” tutup Edi.

Ketua TPK Edi Candra sepertinya tidak paham aturan Permendagri nomor 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa. Padahal, dalam aturan jelas disebutkan,  TPK memiliki tugas untuk mengawasi setiap pekerjaan dan setiap proyek desa harus melibatkan warga tempatan.

Setali tiga uang, Rusli pemborong proyek bangunan dan drainase juga tidak tau soal proyek tersebut. “Kami hanya pekerja, soal anggaran tidak tau,” ucapnya.

Rusli bercerita, proyek itu dikerjakan secara borongan. “Soal harganya, rahasia saya. Kalau mau tau, tanyakan sendiri ke kepala desa,” sarannya.

Hingga berita ini terbit, Kepala Desa Batu Gajah, Junaidi, saat dikonfirmasi melalui telephon seluler dan aplikasi WhatsApp, memilih bungkam. (*Amri)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan