
harianmetropolitan.co.id, Sampit – Isu penculikan bayi yang sempat menggegerkan warga Desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur ternyata bukan penculikan.
“Intinya kasus tersebut bukan penculikan, dan saat ini bayi juga sudah kembali kepada orangtuanya,” kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya, Minggu, 28 Juni 2020 kemarin.
Kapolsek menerangkan, bahwa bayi tersebut sebelumnya diduga diculik oleh 4 orang perempuan. Hal itu berdasarkan pengakuan ibu bayi. Namun dalam penyelidikan pihak kepolisian, ternyata bayi tersebut diadopsi oleh suami istri asal Jalan Kembali, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kotim.
“Adopsi bayi tersebut bukan persetujuan dari ayah bayi. Namun saat itu hanya disetujui oleh ibu korban. Karena takut dimarahi sang suami, ibu bayi itu mengatakan bahwa anaknya diculik saat dia pergi ke kamar mandi,” sebut Kapolsek.
Anaknya diculik, Ayah bayi tersebut langsung melaporkan kasus itu ke Polsek Jaya Karya. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mendapatkan bayi tersebut dari pasangan suami istri di yang berdomisili di Sampit.
Kemudian, kasus tersebut dimediasi. Ibu dan ayah bayi sepakat untuk tetap mengurus anak mereka. Begitu juga dengan pasangan suami istri yang sempat mengadopsi tersebut, juga meminta maaf dan mengaku khilaf tidak akan mengulanginya lagi perbuatanya.
“Mereka sepakat berdamai dan bayi tersebut juga kembali kepada orangtuanya,” kata Doohan.
Mediasi tersebut juga disaksikan langsung oleh Kepala Desa Jaya Kelapa, Ketua RT, ayah dan ibu bayi, suami istri pengadopsi dan saksi-saksi lainnya.(*krj)