
harianmetropolitan.co.id, Natuna – Natuna masuk dalam Destinasi Wisata Nasional (DPN) dan Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) dalam prioritas nasional RPJMD 2021-2024 pengembangan 25 kawasan hutan untuk mendukung pariwisata nasional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Hardinansyah menyebut, dalam pengembangan pariwisata Natuna. Pemerintah memfokuskan kawasan Geopark Nasional menuju UNESCO Global Geopark.
Sebelumnya, 28 Desember 2019 lalu Natuna ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional. Pada 31 Juni 2020 pemerintah mendorong Natuna untuk meningkatkan status kawasan pariwisata Natuna menjadi UNESCO Global Geopark.

“Natuna menjadi prioritas, namun kita belum siap, karena banyak syarat-syarat yang belum terpenuhi,” jelas Hardinansyah saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Rabu, 3 Maret 2021.
Dia menerangkan, syarat-syarat yang belum terpenuhi ialah kawasan Geopark yang belum terkelola. Dari 8 kawasan Geopark hanya 1 kawasan yang dikelola yakni kawasan Geopark Batu Kasah. Kawasan Geopark Nasional di Natuna, diantaranya, Geopark Gua Kama, Pulau Senoa, Senubing, Gunung Ranai, Batu Kasah, Pulau Akar dan Setanau.
Masuknya dalam prioritas nasional RPJMD 2021-2024 pemerintah masih mendorong Natuna untuk meningkatkan status ke UNESCO Global Geopark. “Dengan ditetapkan Natuna sebagai kawasan UNESCO global Geopark eksistensi Natuna bagian dari NKRI itu diakui dunia,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Ngesti Yuni Suprapti menyebut, pemerintah daerah sangat serius dalam mengembangkan pariwisata. “Memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Setidaknya menuju ke UNISCO Global Geopark harus ada dari Geopark itu ada pengelola dan wisatanya,” ungkapnya. Sebagaimana diketahui, di Natuna baru Geopark Batu Kasah yang tertata. “Ini harus kita kejar,” tutur Ngesti. (Rn)