
NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Pada hari Sabtu, 5 Juni 2021 sekitar pukul 4.30 WIB dini hari puncak batu di gunung Ranai longsor.
Menurut Bupati Natuna, Wan Siswandi, kejadian itu tidak perlu diperbesarkan dan diperdebatkan.
“Yang pasti ini kehendak Allah, tidak bergerak satu biju zaharah tanpa izin Allah apalagi menggeserkan batu diatas gunung Ranai,” ungkap Bupati dalam pesan grub Whatsapp, Sabtu 5 Juni 2021 petang.
Bupati menuturkan, setiap kejadian pasti ada maksud dan hikmahnya. “Kalau ini pertanda buruk mari kita memohon dan berdoa kepada Allah,” kata dia.
Kendati begitu, kalau ini pertanda baik, mari syukuri, dan persoalan ini terlepas dari baik dan buruk harus memperkuat iman, dan ke islaman dan ketaatan kepada Allah.
Dikatakan Bupati, kejadian longsor puncak gunung bukan pertama kali di Kepri. Beberapa puluh tahun lalu pulau Daik, Kabupaten Lingga gunungnya bercabang tiga.
“Ade pantunnya gunung Daik bercabang tige tapi atas kuasa dan izin Allah gunung Daik longsor sehingga sekarang gunung Daik bercabang dua,” tutur Bupati.(Sar)