Melaut, Bersama Nelayan Desa Batu Gajah

Natuna- (harianmetropolitan.co.id). Rudi, nelayan tempatan di Desa Batu Bajah, sudah tidak asing di mata warga sekitar. Pria paruh baya itu, di kenal sebagai sosok pekerja keras. Maklum, ia merupakan tulang punggung keluarga.

Setiap harinya, Rudi pergi bekerja mencari kepiting rajungan di laut. Namun, kali ini berbeda. Jika biasanya ia pergi sendiri, namun wartawan harianmetropolitan berkesempatan mendampinginya menyisiri luasnya laut sakti rantau bertuah, untuk mencari kepiting.

Perjalananpun dimulai dari pelabuhan Kampung Sebala, Desa Batu Gajah. Saling pacu pompong menjadi pemandangan menarik kala itu. Maklum, selain Rudi, beberapa nelayan lain juga ikut mencari kepiting.

Saat itu, Sabtu 20 Oktober 2018, menjadi hari keberuntungan Rudi. Jika sebelumnya hasil mencari kepiting kurang memuaskan, namun kali ini, tangkapan Rudi sungguh banyak.

Baru satu jam menyisiri laut, bubu alias alat tangkap kepiting berupa jaring yang sudah dipasang sebelumnya, penuh semua. Keberuntungan itu juga di rasakan nelayan lainnya.

Setelah usai mengambil kepiting, Rudi kembali memasang umpan, agar esok harinya dapat tangkapan baru. “Begitulah sehari-hari,” kata Rudi sembari tersenyum ria.

Baca Juga :  Anggaran Di Sorot, Oknum Pejabat BKPP Natuna, Arogan?

Pemuda kampung Sebala itu tampak menikmati pekerjaanya sebagai nelayan. Bertelanjang dada, Rudi memacu gas pompong miliknya, untuk segera pulang kerumah.

Sebelum tiba di pelabuhan, Rudi spontan menyampaikan unek-uneknya kala menjadi nelayan. Ia bercerita, selama ini pemerintah pusat maupun daerah telah berbuat banyak untuk nelayan, hanya saja beberapa bantuan kadang kurang tepat sasaran, sehingga terkesan mubazir.

Oleh sebab itu, ia berharap, agar pemerintah khususnya Kementrian Kelautan, dapat mencari tau dahulu keperluan nelayan, sebelum memberi bantuan.

Rudi memberi contoh terkait bantuan alat tangkap kepiting dari Kementrian Kelautan dan bantuan kapal yang tidak di pergunakan, lantaran alatnya berbeda dengan yang di pakai nelayan lokal.

Tidak terasa, pembicaraan panjang itu harus terhenti lantaran kapal hendak berlabuh.  Meski demikian, Rudi berharap kedepan, wartawan harianmetropolitan dapat kembali datang, untuk meliput kegiatan nelayan lokal.

Diakhir bincang-bincang, Rudi memberi kepiting pada sang wartawan lantaran telah ikut mencari kepiting.

Laporan: Salohot

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan